Quantcast
Channel: Sunu Family
Viewing all articles
Browse latest Browse all 257

[Story] Inspirasi dari Cuci Piring

$
0
0

Mumpung komputer dan akses internet lagi available (*biasanya rebutan ama my elder sist :p), mari kita optimalkan untuk menulis.

Hari-hari di rumah selama liburan ini, kuisi dengan beberapa kegiatan rutin dan tak lupa ikut membantu roda perputaran pekerjaan di dalam rumah, terutama di musim lebaran seperti ini. Dari berbagai macam jenis pekerjaan rumah (bukan PR lho!), yang paling kusukai adalah mencuci piring. You can ask my close friend, aku senantiasa senang hati mencuci piring, di manapun :D ! Entah mengapa, ada kesan mendalam saat proses melakukannya :D . Mungkin karena saat mencuci tersebut, aku bisa berkontemplasi sambil bermain air :p. wkwkkw…..

Baru kusadari, proses mencuci piring itu kalau dipikir-pikir punya makna yang mendalam terutama dalam konteks managing works dan problem solving. Ada kalanya dalam kehidupan ini, kita diliputi dengan berbagai permasalahan. Dan itu tidak cuma satu, namun bisa bejibun datangnya, bersamaan! Sama halnya ketika kita menghadapi dapur dengan bertumpuk-tumpuk alat makan dan alat masak berbagai ukuran dan tingkat kekotorannya (*yeah, saatnya lebaran, saatnya para ibu dan wanita berkreasi dengan optimal di dapur. Juga para tamu, mengoptimalkan kesempatan dan rezeki yang ada di depan mata). Panik, itu wajar terjadi. Bingung harus memulai dari yang mana.

Maka dari itu, perlu strategi untuk menyelesaikannya. Mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah. Dan menundanya, hanya akan semakin menumpuk ketinggian dan jumlah piring kotor di dapur XD.

shutterstock_72460780

Nah, untuk menyelesaikan tantangan ini, hal pertama yang harus dilakukan adalah berdiam diri sejenak, mengatur strategi. Meminjam istilah “mengurai benang yang kusut”, kita perlu mengidentifikasikan permasalahan dan mengkategorikan setiap barang yang serupa atau sesuai.

Untuk konteks mencuci piring, biasanya yang kulakukan adalah menata dan mengatur terlebih dahulu jenis material dan besarnya barang. Kemudian, kupilah-pilah mana yang lebih mudah dan cepat kuselesaikan. Piring-piring kecil, sendok, garpu dll dicuci bersih dulu. Kemudian barulah ukuran yang lebih besar seperti wajan, panci, dll belakangan.

Selain mengkategorisasikan ukuran dan materialnya, perlu digunakan media yang tepat dalam mencuci piring. Perlu mencari sabun yang tepat untuk membersihkan minyak dan lemak yang menempel. Ada yang berjenis cair, ada juga yang colek. Eh, gak mesti merek tertentu sih, tapi disesuaikan dengan kebiasaan dan kantong :D . Daku prefer menggunakan sabun cair, karena lebih berbusa dan ndak licin setelah mencuci :)

Selain itu, perlu juga disesuaikan alat pembersihnya; apakah spons busa, kawat penggosok, sikat, sabut kelapa (*hoho, pake ini mantep), ato laennya. Ada kalanya, alat itu menentukan keefektifan dan keefisienan kerja. Gak efektif juga kalau mau membersihkan piring kecil pakai kawat penggosok. Atau wajan item kena gosong, pake spons lembut. Bisa habis berpuluh-puluh spons (*lebay). Gak efisien tuh.

Cara Agar Spons Cuci Piring Tidak Menjadi Sarang Bakteri

Kembali ke topik. Dari proses ini, terinspirasi-lah bahwasanya dalam managing works dan problem solving itu diperlukan beberapa tahap, seperti; penyusunan strategi, pengkategorisasian, penggunaan alat dan media yang tepat, serta pertimbangan efektifitas dan efisiensi kerja.

Gak cuma untuk cuci piring, untuk segala permasalahan dan tantangan hidup (even though yang lebih besar pun) juga diperlukan hal-hal tersebut di atas.

Yeah, inilah hasil kontempelasiku setelah selesai mencuci piring kemarin. Walaupun agak aneh, tapi bagaimanapun inspirasi bisa didapatkan dari manapun, asal kita mau merenungkannya :)



Viewing all articles
Browse latest Browse all 257

Trending Articles