Quantcast
Channel: Sunu Family
Viewing all 257 articles
Browse latest View live

[Curhat] Older, Better?

$
0
0

It’s been a while ndak nulis tema yang beginian, mungkin karena 2 bulan terakhir dipenuhi dengan paper final term. Maka dari itu, tampaknya its time to write again :D !

Selama Idul Fitri ini, silaturrahim dengan sanak famili, serta rekan-rekan dekat sudah menjadi kewajiban (*atau at least tradisi) buat orang-orang Indonesia. Tak terkecuali keluargaku. Untuk lebaran tahun ini, kami ndak mudik ke kampung halaman bapak di Wonosobo karena berbagai pertimbangan (*yang terbesar karena macetnya yang gak kebayang). So, tahun ini cukup di ibukota saja. Alhamdulillah, bisa menikmati jalanan Jakarta yang relatif kosong :D ! Coba setiap hari seperti ini, alangkah bahagianya. hehehe…

Kembali ke topik. Untukku yang relatif “berumur” namun masih s***le ini, sudah bisa dikira, pertanyaan apa yang paling sering disampaikan oleh handai taulan dan kerabat tersebut. (Gak perlu ditulis which question yang “you know what” ini). hahaha….

Aku hanya bisa menjawabnya dengan senyuman manis dan kata “aamiin”. Smoga dikabulkan apa yang menjadi doa mereka :) . Alhamdulillah, gak segalau dulu setiap kali ditanyakan. Intinya, di-amin-kan saja.

Terkait judul di atas, aku coba mengaitkannya dengan beberapa perbincangan yang kulakukan dengan sahabat dekatku saat membicarakan topik yang selalu hot ini :D (*para single, ngaku deh :p).

Sebagian besar orang yang kutemui, memasukkan salah satu kriteria “lebih tua” untuk calonnya. Dulu, itu sempat aku masukkan juga ke dalam list ku, namun kemudian kurenungkan kembali. Benarkah begitu? Older, better? Anggapan bahwa wanita lebih tua yang menikah dengan lelaki lebih muda, berkesan “peyoratif”. Brondong, begitu kata mereka.

age-concern-logo

Untuk kultur masyarakat Indonesia pada khususnya, dan Asia pada umumnya, kulihat bahwasanya tingkatan umur atau strata “tua muda” cukup berpengaruh dalam menilai seseorang.

Sampai beberapa waktu yang lalu, aku masih berprinsip begitu, “He should be elder than me”. Sampai-sampai, aku sempat berdebat dengan seorang kawan diskusiku, she’s mbak E.

Hm… Tapi, apakah selalu begitu adanya? Namun, kembali kupikirkan dan kulihat dari berbagai peristiwa di sekitar. Beberapa sahabat terdekat, sudah menggenapkan separuh dien-nya. Dan si pemilik rusuknya adalah orang yang lebih muda. Itu tak mengapa. Sang suami bisa tetap mendidik istrinya yang notabene lebih tua secara umur, dengan baik dan sesuai dengan tuntunan agama.

Terlebih, jelas sudah. Kita semua sudah tahu benar, tauladan sepanjang masa, Rasulullah SAW menikah dengan wanita yang lebih tua. Beliaulah, Khadijah RA. Kurang apa teladan dari keluarga yang senantiasa mendapat berkah Allah tersebut?

Maka, kembali kuberpikir. Sudah jelas, bahwasanya “lebih tua” bukanlah suatu keharusan, namun pilihan. Dan tak menjadi jaminan juga, bahwasanya “dia” yang lebih tua adalah lebih baik daripada yang lebih muda dari diri ini. Ukuran dari kriteria tersebut haruslah dilihat dan dipertimbangkan lagi. Bukan kematangan fisik atau umur yang dilihat, melainkan kematangan pikiran dan akal. Tak mesti.

Again, hikmah dari perbincangan dengan kawanku kembali terngiang: ”Tak selalu umur, pangkat, jabatan, atau pendidikan menjadi jaminan kedewasaan seseorang.”

Pun halnya untuk konteks yang “satu ini”. “dia”, tak harus seorang yang lebih tua, lebih tinggi kedudukannya, lebih wah dan hebat pendidikannya. Yang menjadi ukuran, yang mesti adalah “kedewasaan” dalam hati dan pikiran :”).

Yeah, its all about mindset.

PS: Thank you for mb E atas nasihatnya di kala itu (*I’m trully sorry for being so stubborn at that time :p).

Semoga, “dia” (entah lebih tua atau lebih muda), adalah seseorang yang bisa mendidikku dan menuntunku untuk lebih mendekat kepada-NYA. aamiin… :”)



[Story] Inspirasi dari Cuci Piring

$
0
0

Mumpung komputer dan akses internet lagi available (*biasanya rebutan ama my elder sist :p), mari kita optimalkan untuk menulis.

Hari-hari di rumah selama liburan ini, kuisi dengan beberapa kegiatan rutin dan tak lupa ikut membantu roda perputaran pekerjaan di dalam rumah, terutama di musim lebaran seperti ini. Dari berbagai macam jenis pekerjaan rumah (bukan PR lho!), yang paling kusukai adalah mencuci piring. You can ask my close friend, aku senantiasa senang hati mencuci piring, di manapun :D ! Entah mengapa, ada kesan mendalam saat proses melakukannya :D . Mungkin karena saat mencuci tersebut, aku bisa berkontemplasi sambil bermain air :p. wkwkkw…..

Baru kusadari, proses mencuci piring itu kalau dipikir-pikir punya makna yang mendalam terutama dalam konteks managing works dan problem solving. Ada kalanya dalam kehidupan ini, kita diliputi dengan berbagai permasalahan. Dan itu tidak cuma satu, namun bisa bejibun datangnya, bersamaan! Sama halnya ketika kita menghadapi dapur dengan bertumpuk-tumpuk alat makan dan alat masak berbagai ukuran dan tingkat kekotorannya (*yeah, saatnya lebaran, saatnya para ibu dan wanita berkreasi dengan optimal di dapur. Juga para tamu, mengoptimalkan kesempatan dan rezeki yang ada di depan mata). Panik, itu wajar terjadi. Bingung harus memulai dari yang mana.

Maka dari itu, perlu strategi untuk menyelesaikannya. Mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah. Dan menundanya, hanya akan semakin menumpuk ketinggian dan jumlah piring kotor di dapur XD.

shutterstock_72460780

Nah, untuk menyelesaikan tantangan ini, hal pertama yang harus dilakukan adalah berdiam diri sejenak, mengatur strategi. Meminjam istilah “mengurai benang yang kusut”, kita perlu mengidentifikasikan permasalahan dan mengkategorikan setiap barang yang serupa atau sesuai.

Untuk konteks mencuci piring, biasanya yang kulakukan adalah menata dan mengatur terlebih dahulu jenis material dan besarnya barang. Kemudian, kupilah-pilah mana yang lebih mudah dan cepat kuselesaikan. Piring-piring kecil, sendok, garpu dll dicuci bersih dulu. Kemudian barulah ukuran yang lebih besar seperti wajan, panci, dll belakangan.

Selain mengkategorisasikan ukuran dan materialnya, perlu digunakan media yang tepat dalam mencuci piring. Perlu mencari sabun yang tepat untuk membersihkan minyak dan lemak yang menempel. Ada yang berjenis cair, ada juga yang colek. Eh, gak mesti merek tertentu sih, tapi disesuaikan dengan kebiasaan dan kantong :D . Daku prefer menggunakan sabun cair, karena lebih berbusa dan ndak licin setelah mencuci :)

Selain itu, perlu juga disesuaikan alat pembersihnya; apakah spons busa, kawat penggosok, sikat, sabut kelapa (*hoho, pake ini mantep), ato laennya. Ada kalanya, alat itu menentukan keefektifan dan keefisienan kerja. Gak efektif juga kalau mau membersihkan piring kecil pakai kawat penggosok. Atau wajan item kena gosong, pake spons lembut. Bisa habis berpuluh-puluh spons (*lebay). Gak efisien tuh.

Cara Agar Spons Cuci Piring Tidak Menjadi Sarang Bakteri

Kembali ke topik. Dari proses ini, terinspirasi-lah bahwasanya dalam managing works dan problem solving itu diperlukan beberapa tahap, seperti; penyusunan strategi, pengkategorisasian, penggunaan alat dan media yang tepat, serta pertimbangan efektifitas dan efisiensi kerja.

Gak cuma untuk cuci piring, untuk segala permasalahan dan tantangan hidup (even though yang lebih besar pun) juga diperlukan hal-hal tersebut di atas.

Yeah, inilah hasil kontempelasiku setelah selesai mencuci piring kemarin. Walaupun agak aneh, tapi bagaimanapun inspirasi bisa didapatkan dari manapun, asal kita mau merenungkannya :)


[Story] My Family’s Cat Family

$
0
0

Kucing sudah menjadi bagian dari keluargaku sejak dahulu kala. Sepanjang ingatanku, semenjak aku balita tampaknya keluargaku sudah memiliki hewan peliharaan nan lucu ini. Entah sudah berapa turunan, dan berapa kucing yang diangkat menjadi bagian keluarga :)

Alhamdulillah, saat ini my family’s cat family terdiri dari 5 ekor, dan insyaAllah dalam beberapa waktu dekat akan bertambah lagi :D . Here, I’d like to introduce you to them; our lovely cat :)

1.1

Kucing betina ini namanya “Bubu”, diambil dari kata “Abu-abu” (*it’s too simple -___-”, hahaha). Saat ini, Bubu adalah kucing paling senior yang ada di keluargaku. Umurnya saat ini kurang lebih sudah 3 tahun. Ia (sepertinya) adalah kucing bangsawan –> sebutanku untuk kucing ras persia, anggora dan sejenisnya. Kami mendapatkannya dari tante tetangga yang sepertinya agak kerepotan mengurus hewan ini. Maka, dengan senang hati kami menerima Bubu, masuk menjadi anggota keluarga kami.

Seperti yang kusebutkan sebelumnya, Bubu adalah ras persia. Awalnya ia mendapat perawatan “spesial” dibandingkan kucing-kucing peliharaan kami lainnya; makan makanan kucing bermerk, dimandikan dengan sampo khusus, dll. Namun, entah ini nasib baik atau bagaimana, Bubu kami jadikan kucing “ndesa”, sehingga tak ada lagi diskriminasi antara satu kucing dengan kucing lainnya. Makanannya sama, perawatannya pun sama. Nothing too special, soalnya lumayan mahal bo :p

Sebagai kucing bangsawan, memang perilaku Bubu cukup “terjaga”. Sehingga, awal mulanya kami cukup strict dalam menjaga pergaulan Bubu dengan kucing yang lain, terlebih kucing kampung (*ngomongnya pake gaya nyonya sadis a la sinetron :p). Namun, entah bagaimana caranya, Bubu pun terpikat pada kucing kampung dan lahirlah dua ekor anak kucing blasteran persia + kampung (hahaha…) dengan warna dan bulu yang unik; bulunya pendek, tapi bertekstur lembut dan berwarna unik. Dialah Daniel dan Rupert.

2.1

Ini Daniel, namanya terinspirasi oleh mbakku dari nama asli pemain Harry Potter, yaitu “Daniel Radcliff”. Daniel adalah seekor kucing jantan, berumur 1 tahun. Ia punya warna abu-abu dominan putih, berbulu pendek namun halus, keturunan ibunya, si Bubu. Sedangkan perawakannya yang cukup besar, mungkin keturunan bapaknya yang kucing kampung itu (*kwkwkwk).

Daniel senang sekali bermain. Walau blasteran, ia tidak sombong dan senang bersosialisasi dengan kucing-kucing tetangga. Ia cukup ganteng untuk ukuran kucing jantan yang ada di kompleks rumah. Tapi aku tak tahu, berapa kucing betina yang naksir padanya (ckckck… hahaha).

Saat aku terakhir bertemu dengannya pada liburan winter Februari 2013 lalu, ia sudah tumbuh kucing jantan dewasa. Namun, karenanya ia berpolah kurang terpuji, dengan melakukan ekspansi area kekuasaannya di rumahku (you know, male cat always spray their urine to spot their area, as well as to show off their power to female cat -___-”). Alhasil, banyak perabotan rumah dan barang-barang yang tercemari karenanya. Maka, dengan berat hati si Daniel diekstradisi ke kampung sebelah oleh bapakku. huhuhu…. Semoga kau baik-baik saja di sana ya, Daniel TT___TT.

2

Yang ini adalah Rupert, atau dengan pronounciation keponakanku menjadi “Upet”. Mungkin bagi penggemar serial Harry Potter, tahu bahwasanya nama ini diambil dari pemeran Ron Weasley. Memang, mbakku suka aneh-aneh ngasih nama. wkwkw… Mungkn biar sepasang sama si Daniel, walaupun dia betina -___-”.

As I said, si Upet adalah saudara Daniel. Ia yang berumur 1 tahun ini, kini juga telah beranjak dewasa. Upet yang berwarna dominan abu-abu dengan sedikit warna putih, punya bulu yang pendek dan halus juga. Ia tergolong kucing blasteran yang cukup manis, dan sepertinya juga cukup populer di kalangan kucing jantan sekitar ;D.

Upet sudah melahirkan satu kali, dengan dua ekor anak kucing. Tapi sayangnya hanya satu ekor yang bertahan. Anaknya bernama “Unyil”. Tanpa tahu siapa ayahnya, kini Unyil mulai beranjak remaja dan sekarang ini ia tengah menantikan kelahiran adiknya.

Upet tengah hamil 1,5 bulan dan dalam waktu dekat akan melahirkan. Kurang tahu berapa jumlah anaknya nanti, tapi semoga ia dan anaknya sehat selalu. Dan semoga aku bisa melihat persalinannya nanti sebelum kembali ke Taipei. aamiin

4

Ini Unyil, anak pertama dari Rupert. Jantan, berumur 6 bulan. Seperti ibunya, Unyil berwarna dominan abu-abu, dengan sedikit putih. Kurangtahu siapa bapaknya, tapi tampaknya kucing kampung juga, sehingga ia memiliki perawakan kucing kampung yang agak bongsor.

Unyil tergolong masih remaja, dan ia sangat suka sekali bermain. Terutama benda-benda bergerak, tali dan sesuatu yang menjuntai. Si Unyil ini salah satu favorit keponakanku, Pipi-chan. Mungkin karena ukurannya yang masih kecil, jadi oleh keponakanku bisa dibawa kemana-mana. hahaha…  Kedekatan mereka, membuat Unyil rajin sekali membangunkan keponakanku setiap subuh. Ia selalu setia menunggu di depan pintu kamarnya :)

IMG_4124

The youngest and the cutest one. This is Usro, atau dengan lidah mungilnya Pipi-chan, jadi “Ucok”. wkwkwk…. Entah kenapa diberi nama Usro. Padahal si Ucok ini betina. Ia adalah anak Bubu dari kelahirannya yang kedua. Umurnya masih 1 bulanan, masih mungil. Beberapa waktu terakhir ini, dengan beberapa pertimbangan, tampaknya nama si Usro akan menjadi Ucrit :p. Yang memberi nama adalah my mom. hahaha… Pancen, iki aneh-aneh namanya -___-”

Si Ucrit ini, akrab banget dan suka bermain dengan Unyil. Walau dia lebih kecil dan muda, bagaimanapun Usro adalah tantenya si Unyil. wkwkwk… Oya, tampaknya suami Bubu yang kedua ini (bapaknya Usro) berwarna kuning. Soalnya warna dominan Usro adalah kuning dan putih, berbeda dengan saudara atau keponakanannya yang lain. Namun, bulunya sama, pendek dan halus.

Sama seperti Unyil, Usro suka maen gigit-gigit dan lari-larian. Kadang ia suka berantem dengan Unyil dan ibunya, si Bubu. Si Usro juga merupakan favoritnya keponakanku. Kemana-mana selalu nyari si Usro, dan dibopong kemana-mana. Si Usro pun tampaknya sudah pasrah, diubek-ubek ama Pipi-chan (dan juga aku). wkwkkw…

Akhir-akhir ini, aku lagi gemes ngelihat tingkahnya Usro. She is too cute XD. Aww… (Indeed, I am cat lover). Gaya tidurnya terlalu imut, sehingga entah berapa ratus snapshoot kuhasilkan. hohoho… (weird lady XD).

Jaa, sementara ini itu dulu ceritaku tentang my family’s cat family. Ntar kalo Rupert sudah lahiran, bisa ditambahkan list keluarga kucingku ini :D . Have a safe labor, dear Rupert :) .


[Share] List of 100 Places Must Visit (Part 1)

$
0
0

Tulisan ini di repost dari postinganku pada 18 Oktober 2010 lalu. Kini saatnya di-update.

Karena diri ini sedang rada-rada, jadi aku perlu refreshing my mind and heart by re-making my life plan and dream. Toh, bermimpi itu kan ndak dilarang, ya to? Jadi sah-sah aja jika aku membuat daftar 100 tempat di dunia yang (jika diridhoi en rejeki) patut dikunjungi :D . Who knows, beberapa tempat di dalam daftar ini menjadi rejekiku untuk bisa disamperin. Intinya; niat, ikhtiar, doa!!

Smoga aja suatu saat nanti 100 tempat di berbagai kota dan negara ini bisa kukunjungi, baik dalam rangka gratisan alias dibiayai pihak yang berbaik hati, maupun karena hasil jerih payah menabung demi ber-backpacking. Aamiin.. (PS: diharapkan sangat lebih banyak yang gratisannya :D ). Smuanya kumaksudkan untuk melihat sisi lain ciptaan NYA, dan mengumpulkan serpihan hikmah yang tercecer dalam setiap perjalanannya. Oya, sebelum lupa, list ini kubuat secara tidak urut, sehingga nomor 1 bukan berarti paling ingin / harus dikunjungi dan vice versa untuk nomor 100. Kemudian, sebagian besar tempat ini kunukil dari World Heritage Sites UNESCO.

Mengutip dari slogannya National Geographic Adventure, LETS GET LOST!!! Here we go!

Beberapa tempat dimulai dari negeri sendiri, Indonesia tercinta. Aneh dong kalau mengaku WNI tapi ndak mengenal negeri ini. Ngikut ama jingle iklannya Kembudpar, Kenali Negerimu, Cintai Negerimu, INDONESIA? :D !

Selalu ngiler ngliat foto-foto di Bromo XD

Selalu ngiler ngliat foto-foto Bromo XD

  1. Malang, Jawa Timur (termasuk di antaranya Batu, Taman Safari, dll) => pengen makan apel hasil petikan sendiri sepuasnya :D . Tahun 2012 lalu sudah mampir ke Malang, tapi ndak sempet jalan-jalan :(
  2. Raja Ampat, Papua Barat => penasaran dengan keindahan bawah lautnya yang melegenda, dan seafoodnya yang katanya maknyuss tenan. Oow, Four Kings ??
  3. Bunaken, Sulawesi Utara => alasannya sama kayak Raja Ampat
  4. Tana Toraja, Sulawesi Selatan => penasaran dengan kuburan yang ada di tebing batu
  5. Pulau Komodo & Flores, Nusa Tenggara Timur => pengen lihat komodo, danau dan gunung Kelimutu
  6. Pegunungan Bromo, Jawa Timur => dari dulu belum kesampean, melihat puncak gunung Bromo dan samudra pasirnya. Bermimpi untuk datang ke sini bersama suami kelak (aww… :p)
  7. Merauke, Papua => penasaran dengan rupa wilayah di paling ujung Timur Indonesia
  8. Kepulauan Seribu, DKI Jakarta => yang deket-deket Jakarta dulu. Pas acara jalan-jalan kantor sudah mampir ke beberapa pulaunya. Nah, berhubung namanya Kepulauan Seribu, berarti masih ada sembilan ratusan pulau laen yang belum disamperin. wkwkwk
  9. Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau => sering menjadi perbincangan media di Indonesia, jadinya penasaran dengan kehidupan di pulau terdepan dan terluar negeri ini, yang berbatasan dengan Vietnam
  10. Saumlaki, Maluku Tenggara Barat (Maluku) –> Ini kepulauan katanya eksotis banget, deketan ama Australia pula. Pengen mampir skalian ke daerah penempatannya Pengajar Muda :D

Sementara, list untuk Indonesia segini dulu. Lain-lainnya menyusul :b. Untuk selanjutnya, tempat-tempat yang ada di sekitaran Asia Tenggara.

Kayaknya asik naik Gajah sambil menikmati padang bunga matahari :)

Kayaknya asik naik Gajah sambil menikmati padang bunga matahari :)

  1. Siem Riep, Cambodia => Pengen lihat Angkor Wat secara langsung. Aku tertarik soalnya pernah nonton documenter seriesnya National Geographic tentang Ancient Mega-structure. Sejarahnya oke dan mantab dah. Mumpung ada penerbangan murah ala Air Asia dari KL ke kota ini :D . Serasa di Prambanan versi Kamboja :D
  2. Pnom Penh, Cambodia => pengen lihat seperti apa ibukota negerinya Khmer
  3. Hanoi, Vietnam => sejauh ini, belum ada specific place yang ingin dikunjungi di kota ini. Tapi, berhubung ada banyak sohib dari sini, mau mampir :D
  4. Ha Long Bay, Vietnam => pemandangan alamnya ruar biasa (liat di internet). Berhubung lokasinya deket Hanoi, pengen sekalian mampir kalau ke sana
  5. Lob Buri, Thailand => di tempat ini ada ladang bunga matahari!!! Wa..wa.. romantis :D !! Bunga mataharinya berkembang sempurna hanya pada bulan November Januari saja.
  6. Southern Thailand (Yala, Pattani, Narathiwat), Thailand => pengen melihat kehidupan minoritas Muslim di perbatasan Thailand – Malaysia
  7. Bagan, Myanmar => lokasinya ada jauh di utara Yangoon. Tertarik dengan nilai sejarahnya Bagan yang merupakan ancient city nya Kerajaan Burma, banyak terdapat candi Budha
  8. Bandar Sri Begawan, Brunei => mau silaturrahim ke temen sekamar orang Brunei sewaktu ikutan AUN dulu. Tunggu aku, Ira :D !
  9. Manila, Filipina => ndak ada alasan khusus, tapi pengen melihat negerinya Arroyo dan Marcos. Selain itu, pengen tahu bahasa Tagalog yang kosakatanya punya banyak kemiripan dengan bahasa Jawa dan Indonesia. Maraming, salamat po!! Mahal kita….he..he.. –> insyaAllah kalau rejeki, mau mampir ke sini sambil ikutan konferensi
  10. Luang Phrabang, Laos => dulu belum kesampean ke sini, karena cukup jauh dari Vientiane. Pusat agama Budha dan pusat kerajaan Kuno masa lampau

Supaya adil, tiap-tiap regional maksimal 10 tempat aja kali ya??? Nah, selanjutnya adalah Asia Timur!!

4817952784_f02e7996a4

  1. Furano, Hokkaido, Jepang => puengen banget ke ladang bunga Lavendernya!! jadi inget iklan lotion anti nyamuk :D
  2. Sapporo, Hokkaido, Jepang => pengen lihat winter festivalnya, trus sambil lihat monyet salju yang suka berendam di air panas, skalian lihat sapi hitam putih di ladang rumput yang hijau!!
  3. Shirakawa-go, Gifu Prefecture, Japan => di sini ada desa dengan rumah tradisional Jepang yang unik!! Paling manteb dikunjungi saat musim dingin :D –> Semoga next winter (early 2014) bisa kesampean mampir ke sana
  4. Xian, China => ada tempat yang belum kesampean untuk dikunjungi, yaitu Bingmayong aka Terracotta Army Museum dan Mausoleum Shih Huang Di.
  5. Lhasa, Tibet, China => pengen ngerasain kereta dengan rel tertinggi di dunia, sekaligus melihat langsung Shangri La dan pegunungan Himalaya
  6. Dengfeng, Henan, China => pengen lihat (dan kalau mungkin praktek langsung) kungfu di shaolin yang terkenal itu
  7. Harbin, China => pengen lihat ice festival pas winter yang kueren abis!! Terinspirasi dari film dokumenter Somewhere in China? oleh Hutchens brothers. Siapin gelas dan sirup, then es sirup siap dihidangkan !!
  8. Hohhot, Inner Mongolia, China => di sini ada komunitas Muslim Hui terbanyak di China
  9. Xinjiang Uyghur Autonomous Region, China => ada banyak lokasi menarik di sepanjang jalur sutra di Barat China ini. Yang pasti, pengen berkunjung ke Urumqi dan Kashgar, dimana Muslim Xinjiang bermukim. Pengen lihat dan menelusuri jalur perdagangan kuno. Sebagai awalnya, bisa nonton serial dokumenter Hutchens brothers yang berjudul Silk Road.
  10. Jeju Island, Korea Selatan –> Pengeeeen XD

Sakjane masih ada banyak tempat yang ingin kukunjungi di regional ini, tapi apa mau dikata. Harus konsekuen dengan keputusan, 10 tempat per regional sahaja. Lain kali kubuat list yang khusus membahas Asia Timur ah. Lanjut lagi, sekarang regional Asia Tengah, Asia Selatan, Asia Barat dan Timur Tengah yang ada di Asia. Daftar tempatnya bakalan lebih banyak nih. Jadi bikin pengecualian ya :D

Ladakh!

Ladakh!

  1. Ladakh, Jammu Kashmir, Northern India => pernah pada nonton 3 Idiots? ndak? Nah, di bagian akhir, setting lokasi yang ada danau ijo kebiruan dan gunung itu adalah di Ladakh ini. Cuantik banget bukan? Lokasinya ndak terlalu jauh dari pegunungan Himalaya. Maka dari itulah, pemandangannya bagus banget.
  2. Agra, Uttar Pradesh, India => wajib bagi orang yang berkunjung ke India untuk melihat mausoleum termegah, TAJ MAHAL. Kisah antara Jodha dan Sultan Akbar dibuat film Bollywood-nya, berjudul Jodha Akbar? (he..he..). Di Agra, selain ada Taj Mahal, ada juga AGRA FORT yang merupakan benteng kesultanan kerajaan Islam jaman dahulu.
  3. Ulaanbaatar, Mongolia => Pengen lihat negerinya bangsa Mongol , Kubilai Khan dan Jengis Khan
  4. Kazakhstan => sebagai bagian dari rangkaian tour de Silk Road, maka Kazakhstan juga patut dikunjungi. Dulu pernah ketemu teman dari negeri ini, dan diberi cinderamata berupa uang sana :D
  5. Lembah Bamiyan, Afganistan => pengen lihat pahatan patung budha terbesar. Sempat rusak oleh serangan Taliban pada awal tahun 2000. Tempat ini berkembang seiring dengan perdagangan di Silk Road jaman dahulu.
  6. Baku, Azerbaijan => pada awalnya, tertarik karena ada kenalan seorang teman dari negeri ini. Trus penasaran karena tempat ini punya nilai sejarah yang sangat tinggi, sejak kekaisaran Persia.
  7. Bombay aka Mumbai, India => pengen lihat kota tempat Bollywood berpusat. Siapa tawu ketemu Shakh Rukh Khan en Kajol XD
  8. New Delhi, India => selain pengen melihat pusat ibukotanya India, juga pengen berkunjung ke Red Fort.
  9. Colombo, Sri Lanka –> pengen lihat tempat ditandatanganinya perjanjian Colombo. #inget sejarah. hahaha
  10. Mohenjodaro, Pakistan => inget pelajaran Sejarah peradaban kuno ndak? Terutama pas bagian peradaban sungai Indus. Pengen lihat sisa-sisa peradabannya!
  11. Persepolis, Shiraz, Iran => pengen lihat bukti kejayaan Imperium Persia masa lalu.
  12. Bam, Kerman, Iran => di sini ada kota kuno yang bangunannya terbuat dari tanah liat
  13. Samarra, Irak => pengen lihat minaret mesjid Samarra yang keren banget. Sekalian menilik sejarah peradaban Eufrat Tigris kuno ala Babilonia. Masih ada gak ya pasca invasi AS ke Irak?
  14. Palestina dan Yerusalem => pengen lihat langsung masjidil Aqsa dan kondisi saudara-saudari kita di sana
  15. Petra, Jordania => puengen puengen banget ke sini!! Kueren abisss, terutama setelah nonton documentary series Ancient Mega-structure; Petra di National Geographic Channel. Bangunan yang dipahat di tebing batu di tengah padang pasir.
  16. Baalbek, Beeka Valley, Lebanon => di sini ada reruntuhan sisa kuil jaman Romawi :D
  17. Madain Saleh, Madinah, Saudi Arabia => di sini ada bangunan masa kerajaan Nabatean (kerajaan kuno sebelum masuknya Islam). Bangunannya mirip dengan yang ada di Petra
  18. Samarkand, Uzbekistan => sambil menelusuri jalur sutra, sambil belajar sejarah penyebaran Islam di Asia Tengah :D
  19. Aleppo, Syiria => again, mari kita belajar tentang sejarah peradaban kuno dunia. Di sini terdapat bukti sejarah masa Babilonia, Aleksander Agung, dll
  20. Sanaa, Yaman => aku tertarik banget dengan sejarah peradaban kuno. Maka dari itulah, pengen berkunjung ke tempat-tempat yang punya nilai historis dan arkeologis yang tinggi :D
Gyaaa! Petraaa. Anyway, quiz: Bangunan ini dibangunnya dari bawah atau dari atas ;D?

Ini lho namanya Petra. Anyway, quiz: Bangunan ini dibangunnya dari bawah atau dari atas ;D?

Sementara, 50 list tempat dulu. Di bagian II, akan diposting MUST VISIT PLACES yang ada di benua lainnya, seperti; Afrika (termasuk Timur Tengah), Eropa, dan Australia :D


[Share] Yuk, Budayakan Mengantri

$
0
0

Kemarin aku membaca share postingan seorang kawan di facebook yang menulis tentang pentingnya budaya antri. Saat itu juga aku langsung menge-like dan share, sebar!

Bukan bermaksud menjelek-jelekkan negeri sendiri dan orang-orangnya, namun memang tampaknya “ngantri” ini belum menjadi bagian yang erat bagi sebagian besar masyarakat.

Beberapa waktu yang lalu, aku baru saja kembali ke tanah air dari bumi Formosa. Di sana, budaya ngantri sudah jadi kebiasaan. Sehingga, malah malu sendiri kalau “ngotot” gak ikut antrian. Bisa dikatakan juga, selain orang-orang Jepang, masyarakat Taiwan “hobi banget” mengantri. Suatu ketika, sempat ada festival lampion di Pingxi, di mana ada ribuan orang tumpah ruah di jalanan. Orang-orang dengan sabarnya mengantri berjam-jam supaya dapat menaiki bis seselesainya acara. Namun, ada keributan kecil, yaitu ketika ada sekelompok orang Asia Tenggara yang menyerobot. Saat itu, aku dan rekan-rekan sesama mahasiswa Indonesia di NCCU sempat mendengar keluhan sepasang orang Taiwan. Kata mereka; “tuh kan, pasti deh yang menyerobot itu orang Asia Tenggara”.

Rasa malu bercampur sedikit tersinggung kurasakan. Walaupun aku bukanlah pelaku penyerobotan, tapi sebagai bagian dari masyarakat Asia Tenggara, aku turut merasa bertanggung-jawab atas kelakuan tersebut. Yah, pelajaran buat diri ini lah. Daripada berkoar-koar mengkritisi orang lain, ada baiknya melihat ke dalam diri, refleksi.

Nah, awal bulan Agustus kemarin, aku menghadiri sebuah acara buka puasa bersama di hotel yang terbilang cukup berbintang. Sebelum memasuki ruangan, para tamu diminta untuk registrasi terlebih dahulu. Sudah rapi-rapi mengantri, eh tiba-tiba ada serombongan bapak-bapak yang dengan santainya menyerobot dan mengambil space di depanku, itu pun tanpa kata permisi atau maaf. Cuek.

Ya Allah, saat itu emosi kutahan kuat-kuat. Tampaknya sindiran tak akan cukup mempan untuk mengingatkan mereka. Hal serupa terjadi lagi di tempat dan acara yang sama, yaitu ketika pembagian buku gratis untuk peserta dan juga pengantrian makan malam. Sudah bisa kebayang bagaimana situasi di mana ada “gratisan”. Gak peduli orang lain.

Gak jaminan badan bongsor bisa “memenangi” pertarungan dalam rebutan gratisan. Bukan fisik yang dilihat, tapi tingkat agresifitas dan kecuekan. hahaha… (miris). Mari tarik napas dalam-dalam….

Berikut adalah tulisan teman bernama Arif Setiawan terkait budaya antri. Smoga bisa kita ambil pelajarannya. Tak hanya untuk anak-anak generasi penerus bangsa, tetapi juga untuk kita semua yang merasa belum membiasakan diri untuk bersikap antri :)

BUDAYA ANTRI

“Kami tidak terlalu khawatir jika anak2 sekolah dasar kami tidak pandai Matematika” kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai mengantri.”

Image

Seorang guru di Australia pernah berkata:

“Kami tidak terlalu khawatir jika anak2 sekolah dasar kami tidak pandai Matematika” kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai mengantri.”

“Sewaktu ditanya mengapa dan kok bisa begitu ?” Kerena yang terjadi di negara kita justru sebaliknya.

Inilah jawabannya:

Karena kita hanya perlu melatih anak selama 3 bulan saja secara intensif untuk bisa Matematika, sementara kita perlu melatih anak hingga 12 Tahun atau lebih untuk bisa mengantri dan selalu ingat pelajaran berharga di balik proses mengantri.
Karena tidak semua anak kelak akan berprofesi menggunakan ilmu matematika kecuali TAMBAH, KALI, KURANG DAN BAGI. Sebagian mereka anak menjadi Penari, Atlet Olimpiade, Penyanyi, Musisi, Pelukis dsb.

Karena biasanya hanya sebagian kecil saja dari murid-murid dalam satu kelas yang kelak akan memilih profesi di bidang yang berhubungan dengan Matematika. Sementara SEMUA MURID DALAM SATU KELAS ini pasti akan membutuhkan Etika Moral dan Pelajaran Berharga dari mengantri di sepanjang hidup mereka kelak.

”Memang ada pelajaran berharga apa dibalik MENGANTRI ?”

”Oh iya banyak sekali pelajaran berharganya;”

  • Anak belajar manajemen waktu jika ingin mengantri paling depan datang lebih awal dan persiapan lebih awal.
  • Anak belajar bersabar menunggu gilirannya tiba terutama jika ia di antrian paling belakang.
  • Anak belajar menghormati hak orang lain, yang datang lebih awal dapat giliran lebih awal dan tidak saling serobot merasa diri penting..
  • Anak belajar berdisiplin dan tidak menyerobot hak orang lain.
  • Anak belajar kreatif untuk memikirkan kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebosanan saat mengantri (di Jepang biasanya orang akan membaca buku saat mengantri)
  • Anak bisa belajar bersosialisasi menyapa dan mengobrol dengan orang lain di antrian.
  • Anak belajar tabah dan sabar menjalani proses dalam mencapai tujuannya.
  • Anak belajar hukum sebab akibat, bahwa jika datang terlambat harus menerima konsekuensinya di antrian belakang.
  • Anak belajar disiplin, teratur dan kerapihan.
  • Anak belajar memiliki RASA MALU, jika ia menyerobot antrian dan hak orang lain.
  • Anak belajar bekerjasama dengan orang2 yang ada di dekatnya jika sementara mengantri ia harus keluar antrian sebentar untuk ke kamar kecil.
  • Anak belajar jujur pada diri sendiri dan pada orang lain.

dan mungkin masih banyak lagi pelajaran berharga lainnya, silahkan anda temukan sendiri sisanya.

Saya sempat tertegun mendengarkan butir-butir penjelasannya. Dan baru saja menyadari hal ini saat satu ketika mengajak anak kami berkunjung ke tempat bermain anak Kidszania di Jakarta.

Apa yang di pertontonkan para orang tua pada anaknya, dalam mengantri menunggu giliran sungguh memprihatinkan.

Ada orang tua yang memaksa anaknya untuk ”menyusup” ke antrian depan dan mengambil hak anak lain yang lebih dulu mengantri dengan rapi. Dan berkata ”Sudah cuek saja, pura-pura gak tau aja !!”

Ada orang tua yang memarahi anaknya dan berkata ”Dasar Penakut”, karena anaknya tidak mau dipaksa menyerobot antrian.

Ada orang tua yang menggunakan taktik dan sejuta alasan agar anaknya di perbolehkan masuk antrian depan, karena alasan masih kecil capek ngantri, rumahnya jauh harus segera pulang, dsb. Dan menggunakan taktik yang sama di lokasi antrian permainan yang berbeda.

Ada orang tua yang malah marah2 karena ditegur anaknya menyerobot antrian, dan menyalahkan orang tua yang menegurnya. Dan berbagai macam kasus lainnya yang mungkin anda pernah alami juga?

Ah sayang sekali ya…. padahal di sana juga banyak pengunjung orang Asing entah apa yang ada di kepala mereka melihat kejadian semacam ini?

Ah sayang sekali jika orang tua, guru, dan Kementrian Pendidikan kita masih saja meributkan anak muridnya tentang Ca Lis Tung (Baca Tulis Hitung), Les Matematika dan sejenisnya. Padahal negara maju saja sudah berpikiran bahwa mengajarkan MORAL pada anak jauh lebih penting dari pada hanya sekedar mengajarkan anak pandai berhitung.

Ah sayang sekali ya… Mungkin itu yang menyebabkan negeri ini semakin jauh saja dari praktek-praktek hidup yang beretika dan bermoral?

Ah sayang sekali ya… seperti apa kelak anak2 yang suka menyerobot antrian sejak kecil ini jika mereka kelak jadi pemimpin di negeri ini?

Semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua para orang tua juga para pendidik di seluruh tanah air tercinta. Untuk segera menyadari bahwa mengantri adalah pelajaran sederhana yang banyak sekali mengandung pelajaran hidup bagi anak dan harus di latih hingga menjadi kebiasaan setiap anak Indonesia. Mari kita ajari generasi muda kita untuk mengantri, untuk Indonesia yang lebih baik…

Image


[Foto] Pesan CINTA dari Eyang Habibie

$
0
0

1174692_432469186867745_1519096736_nPada 18-20 Agustus 2013 lalu, aku bersama-sama dengan sekitar 3.000 orang Indonesian Diaspora datang dari berbagai belahan penjuru dunia untuk menghadiri The 2nd Congress of Indonesian Diaspora di Jakarta Convention Center, yang diadakan oleh Kementrian Luar Negeri RI. Nah, saat acara penutupannya, para peserta kongres mendapat bekal berupa “pesan CINTA” dari Prof. BJ Habibie. Berikut ini adalah oleh-oleh dari kongresnya. Untuk kita renungi bersama :)

Dalam acara penutupan CID 2013 kemarin, Prof. BJ Habibie memberikan pesan CINTA:

1 + 1 + 1 = 300. Ini bukan karena korupsi, tapi karena “Sinergi positif”

Kalau 1 + 1 + 1 = – 300. Itu namanya sinergi negatif.

Nah, bagaimana bisa untuk bersinergi positif? Ada 5 CINTA:
1. Cinta pada sesama manusia, mulai dari orang tua dan keluarga, dan kemudian pada sekelilingnya
2. Cinta pada karya-karya manusia, termasuk pesaing atau lawannya
3. Cinta pada pekerjaannya
4. Cinta pada lingkungan hidup, supaya harmonis dan ramah
5. Cinta pada Tuhan Yang Maha Esa

Oya, fyi dalam kesempatan ini pula, beliau mendapatkan The Indonesian Diaspora Lifetime Achievement Award. MaasyaAllah…

PS: Foto diambil dengan Canon EOS 550 D feat Lensa 55 – 250 mm.


[Note] Menjadi Dewasa

$
0
0

“Berani dewasa,” ujar Pak Ahmad Zairofi, “adalah keputusan jiwa yang sangat tidak sederhana”.

menjadi-tua

Hari-hari ini, begitu banyak orang tua yang terlambat menjadi dewasa.

Tak sedikit anak muda yang tidak pernah berani menjadi dewasa, menyeberang dari arus kerusakan yang menghanyutkan.

Banyak lelaki pengecut yang maunya sendiri bermain perempuan tanpa berani dewasa untuk mengambil tanggung jawab pernikahan.

Atau pegiat-pegiat kemungkaran yang pernah berani dewasa membenarkan kata hatinya yang paling dalam, betapa bangkai-bangkai kemungkaran yang ia sebarkan dengan minyak wangi tetaplah bangkai.

Atau mahasiswa-mahasiswi pemalas yang tak pernah berani dewasa menanggung lelah letih menghafal dan bergelut dengan sumber-sumber ilmu.

Atau pedagang-pedagang culas yang tak pernah berani dewasa menerima hukum usaha yang fair.

Atau politikus-politikus yang tak berani dewasa menerima takdirnya sebagai pelayan rakyat.

Mereka-orang yang tak pernah berani dewasa, bila miskin ia angkuh; bila kaya ia membunuh; bila bodoh ia menipu; bila pintar ia membuat makar…”

[diolah dari HTMST; dicopas-edit dari pak bos Syef]


23 Signs You're Secretly An Introvert

$
0
0

Reblogged from NCCU International Association:

23 Signs You're Secretly An Introvert

The Huffington Post | By Carolyn Gregoire
Posted: 08/20/2013 8:36 am

Think you can spot an introvert in a crowd? Think again. Although the stereotypical introvert may be the one at the party who's hanging out alone by the food table fiddling with an iPhone, the "social butterfly" can just as easily have an introverted personality.

Read more… 1,699 more words

Indeed, in some ways I am (ternyata) an introvert ;)

[Movie] The Kite Runner

$
0
0

Barusan tiba-tiba saja aku teringat dengan sepasang anak laki-laki dan perempuan yang kutemui di Masjid Itaewon, Seoul. Mereka sungguh spesial. Dua kali kunjunganku ke sana, selalu kutemui mereka. Dengan tindak tanduk yang sama; mengucapkan salam, dan mencium tanganku sebagai hormat. Sungguh, bagiku yang sempat merasa asing di negeri ginseng saat itu, tiba-tiba saja merasakan kehangatan dan keterbukaan. Kudapatkan itu dari anak-anak sholeh sholehah tersebut.

Wajah mereka sungguh cantik dan ganteng; perpaduan Timur Tengah dan sedikit Eropa. Untuk memenuhi rasa penasaranku, kali kedua pertemuanku dengan mereka, kusapa dan salam mereka. Kutanyakan darimana asal mereka.

Dongseng, annyeonghaseyo. Odie owassoyo?” (Adik, halo. Kamu berasal dari mana?)

Karena tampaknya mereka tidak fasih berbahasa Inggris, dan aku tidak bisa berbicara bahasa Farsi, kucoba-coba bertanya dalam bahasa Korea yang agak nge-pas.

“Afghanistan”, jawab sang anak laki-laki.

MaasyaAllah. Sungguh takjub hatiku, Subhannallah. Ini kali pertama aku bertemu dengan anak-anak dari Afghanistan.

Tentu kasus dan peristiwa di Afghanistan terekam cukup jelas dalam ingatan kita. Terlebih untukku yang berlatar-belakangkan jurusan ilmu Hubungan Internasional. Namun aku tak pernah tahu bagaimana pastinya, aku hanya bisa menerka-nerka tentang bagaimana kedua anak itu bisa berada di Korea.

***

Mungkin sudah jodoh, saat membongkar-bongkar koleksi data bakaran di DVD, kutemukan sekeping yang berisi file film “The Kite Runner”. Film ini sudah bertahun-tahun yang lalu kuunduh, namun baru sekarang terlaksana untuk menontonnya.

the-kite-runner-01

Bagi beberapa di antara kita, mungkin familiar dengan judul film ini. Ya, ini diadaptasi dari sebuah novel agak kontroversial dengan judul yang sama. The Kite Runner berlatarkan kehidupan anak-anak Afghanistan sebelum dan sesudah terjadinya invasi Rusia pada tahun 1970-an akhir, dan kondisi saat Taliban berkuasa di sana.

Adalah 2 anak Afghan; Hassan dan Amir. Hassan, seorang anak “Hazaara” (sebutan untuk anak pembantu) dengan Amir, anak orang kaya dan cukup tersohor di Kabul. Ayah Hassan sudah menjadi pembantu bagi keluarga ayah Amir selama 40 tahun. Dua anak tersebut, tanpa melihat status, sangat akrab dan menikmati masa kecil mereka. Amir yang terdidik, suka sekali menulis cerita fiksi dan membaca. Ia kerap membacakan buku untuk Hassan. Di sisi lain, Hassan sangat pemberani dan loyal dalam melindungi Amir, walau tubuhnya lebih kecil.

Kota Kabul di tahun 1978, amat terkenal dengan kompetisi layang-layang. Tentu saja, kesempatan ini tak dilewatkan oleh Amir dan Hassan. Dengan kecerdasan dan strategi yang diarahkan Hassan, Amir dapat memenangkan kompetisi tersebut.

Namun kemudian Russia datang menginvasi Afghanistan di tahun 1979. Amir dan ayahnya terpaksa melarikan diri ke luar negeri mengingat ayah Amir adalah seorang pengecam Russia dan komunis yang cukup keras. Mereka pergi ke Amerika Serikat, dan hidup di sana. Ini berat bagi Ayah Amir, karena ia sangat mencintai tanah airnya. Sayang, sebelum bisa kembali ke tanah air, ia menghembuskan napas terakhirnya di tanah asing.

California di tahun 2000, Amir akhirnya berhasil meraih mimpinya untuk menulis sebuah buku. Kemudian, ia mendapat telepon yang cukup mengejutkan dari sahabat ayahnya yang kini tinggal di Pakistan. Ia meminta Amir untuk kembali ke tanah air, untuk mengetahui sebuah rahasia yang telah terkubur lebih dari 20 tahun terkait Hassan dan ayahnya.

***

Sungguh, film ini mengharukanku. Tak terbayang, bagaimana kehidupan anak-anak dan orang-orang di Afghanistan dan daerah peperangan lain di dunia. Keceriaan dan kesenangan mereka untuk bermain dengan leluasa terenggut. Kehidupan mereka selalu dibayang-bayangi peluru dan kekejian.

Sisi lain dari the Kite Runner ini, adalah tentang persahabatan, loyalitas dan perjuangan. Tak hanya menyentuh sisi humanis kita, tapi juga menggedor kesadaran kita tentang pentingnya sebuah perdamaian.

1790881348370105220813


[Share] Learn to be a Mom

$
0
0

#Sebelum tulisan ini dimulai, ngomong-ngomong judulnya cukup provokatif ya? hehehe…

Saat-saat terakhir dalam liburanku ini, kuoptimalkan untuk bersilaturrahim terutama dengan berkunjung ke rumah rekan-rekanku semasa SMA dan bekerja dulu. Mereka adalah sahabat-sahabat terdekat yang kini sudah menjadi para Ibu (#aye doang ni yg masih single, hehe, curcol :p). Khususnya sahabat SMA, tak terasa persahabatan sudah berjalan 12 tahun lamanya. Time run so fast! Dulu kami yang masih imut-imut nan lugu saat masih berumur 17 taon, gak terasa sekarang mostly sudah jadi emak-emak semua (except me, tentunya #berasa tua :D ).

Nah, dalam kunjunganku ke Jogja 2 pekan lalu, kusempatkan bertandang ke rumah sahabatku di Bantul dan Kulon Progo. Dan baru saja kukunjungi juga ibu-ibu muda lain yang ada di Depok, Bogor dan Salemba. Bersama mereka (dalam kesempatan terpisah), kami berbincang dan banyak bercerita tentang pengalaman-pengalaman selama beberapa tahun terakhir; salah satunya kehidupan setelah menikah dan menjadi seorang ibu.

Image

Memang, beberapa di antara mereka baru sempat kutemui setelah 2-3 tahun lamanya tak bersua. Bahkan, anak-anak merekapun baru kutemui sekarang. Mostly, aku melihat anak-anak mereka ketika masih di dalam kandungan ibunya. Walau terlambat, alhamdulillah finally bisa melihat sosok mereka yang sudah semakin besar, hadir nyata di dunia ini :D .

Dari diskusi kami, ada satu benang merah yang kudapatkan sebagai pelajaran. Bahwasanya menjadi seorang ibu itu sungguh luar biasa; tanggung jawab di dunia dan akhiratnya. Selama ini, aku yang agak cenderung career oriented sepertinya memang sangat perlu belajar tentang kodrat dan tanggung jawab seorang wanita. Bagaimanapun, mendidik anak-anak adalah yang utama.

Walaupun aku sudah cukup banyak melihat langsung bagaimana “praktik” dan keseharian seorang ibu dari my mom dan my sist, tapi tetap saja ada hal berbeda dan unik yang aku pelajari dari sahabat-sahabatku. Mungkin karena seumuran, sehingga apa yang terjadi terasa nyata dan lebih terbayang suasananya.

Satu pertanyaan yang sama selalu kutanyakan pada mereka; bagaimana rasanya menjadi seorang ibu?

Jawabannya bervariasi, tapi intinya sama. “Sungguh luar biasa dan penuh perjuangan”, kata mereka.

Selama ini, mungkin setiap kali melihat ada bayi yang lucu, kita merasa senang dan gemas melihatnya. Tapi pernahkah terpikir, bagaimana caranya merawat dan mendidik mereka, dan senantiasa mendampingi mereka setiap waktunya?

Jujur, sebelum kakak perempuanku menjadi ibu, aku tak punya gambaran langsung tentang bagaimana dan luar biasanya perjuangan fisik dan batin seorang ibu. Should be aware and available 24 hours in 7 days for their lovely child. Tantangan terbesar, menurut temanku, adalah ketika sang bayi menangis dan si ibu tak tahu apa penyebab tangisannya dan harus ngapain untuk menenangkan anaknya. Sama halnya dengan bahasa lain di muka bumi, tampaknya untuk memahami bahasa bayi diperlukan jam terbang dan pengalaman yang banyak! Dan itu perlu dipraktikan langsung.

Dinamika kehidupan ibu pun beragam. Beberapa sahabatku itu, dulunya adalah seorang aktivis kampus, namun mereka memilih untuk meninggalkan aktivitas dan pekerjaannya untuk menjadi full time mother dan housewife. Dari mereka, aku belajar untuk berani “mengorbankan” ego dan eksistensi diri demi melihat setiap perubahan dan perkembangan anaknya.

“Sayang sekali, jika saat-saat emas anak kita terlewat begitu saja. Dan tentunya sedih apabila ketika ada suatu perkembangan dari sang anak, si ibu tahu hal tersebut justru dari “mbak” yang bantu atau orang lain. Bukan karena menyaksikan sendiri”, kata salah seorang kawan. “Ada kepuasan tersendiri saat anak yang dibesarkan merupakan hasil didikan yang optimal dari si ibunya langsung”, lanjut mereka.

Ada pula sahabatku yang tetap bekerja sambil mengasuh anaknya. Ini juga luar biasa menurutku. Betapa mereka mengorbankan perasaannya meninggalkan si kecil untuk berkontribusi pada masyarakat. Jangan anggap itu remeh atau menganggap mereka tega. Aku yakin, di dalam hati kecil para ibu yang bekerja itu sungguh tersayat. Mereka harus ekstra keras mengatur waktu. Belum lagi bagi mereka yang sedang menuntut ilmu. Subhannallah.

Tantangan dan rintangan dari masing-masing pilihan; full time housewife atau sambil bekerja atau sambil sekolah, tentulah ada. Namun, semoga saat menjalani tantangan itu, hati para ibu diberi keikhlasan dan kekuatan dalam menjalaninya, sehingga senantiasa berkah dan bernilai ibadah dari setiap hal yang mereka jalani dalam membesarkan anaknya.

Beneran deh, kalau belum menjadi ibu, kita tak pernah tahu seberapa hebat para ibu-ibu kita berjuang saat mengasuh dan membesarkan kita sejak kecil hingga sekarang. Berbeda halnya dengan pekerjaan lain pada umumnya, dimana kita bisa memilih untuk cuti, berhenti atau keluar saat lelah, tapi tidak untuk seorang ibu. “Bekerja” sebagai seorang ibu adalah “kontrak” sepanjang masa di dunia akhirat yang tiada henti. Subhannallah, BRAVO! luar biasa untuk para ibu sedunia, khususnya my mak :D !

Hm… Semakin belajar dan mencoba untuk mempersiapkan mental; tidak mengedepankan ego. Entah kapan saatnya bagiku untuk mendapatkan kesempatan dan menjalankan amanah ini, semoga di saat itu aku siap untuk mencurahkan waktu dan perhatian secara optimal demi mendidik dan membesarkan generasi masa depan. aamiin…

PS: Special thanks untuk para ibu yang sudah memberi teladan dan berbagi pengalamannya denganku:

  1. My lovely mom, yang setiap hari memberi contoh nyata untuk para putrinya yang udah gedhe ini :D
  2. My big sister and pipi-chan, my dear keponakan yang aktif dengan suara yang mengguncang dunia :D
  3. Nina en dek Zahra; untuk games puzzle bertubi-tubi yang diberikan padaku. hahaha… you’re such a kind and smart girl, dear ;D
  4. Miauw + Harlin en dek Cia; thank you untuk special tripnya :D
  5. Jeng Anty en dek Taqiyya; sweet little cute baby girl, ahahay~
  6. Teh Heggy and Agni-kun; adek baby ganteng yang ramah dan senang memberi :)
  7. Neng Ita and dek Nay; si manis yang bener-bener so swiiit ;D

[Story] Menjadi Penyunting Itu…

$
0
0

Apakah penyunting itu? Kalau ndak tahu, mungkin lebih familiar dengan istilah bahasa Inggrisnya, yaitu Editor.  Alhamdulillah, semasa tergabung di Indonesia Mengajar dulu, aye mendapatkan kesempatan yang luar biasa banyak untuk menjadi seorang penyunting.  Berhubung job description-ku sebagai content specialist dan media relations officer, jadilah dunia baca dan tulis-menulis yang kusukai menjadi pengisi waktu di tiap hariku :D

Bermula dari banyaknya kisah-kisah luar biasa yang ditulis oleh para Pengajar Muda Indonesia Mengajar di blog mereka, terpikir untuk mengumpulkannya dalam satu buku. Bukan sekedar buku, namun kumpulan tulisan ini memiliki visi besar untuk menularkan semangat gerakan pendidikan ke berbagai penjuru negeri. Menyebarkan inspirasi.

Dari niatan inilah, penugasanku di dunia perbukuan dimulai. Banyak hal yang kupelajari, mulai dari pemilihan naskah, penyusunan, teknis hingga proses promosi buku. Ada suka dan duka.

Senangnya karena bisa merasakan dapurnya sebuah  buku. Walau baru sebatas menjadi seorang editor, rasa deg-degannya gak kalah dengan para penulisnya. Wah, gimana kalau nanti punya buku sendiri yaaa :D ? Feeling so excited ^^! Smoga dalam waktu dekat cita-cita nulis buku traveling bisa kesampean. aamiin…

Nah, untuk dukanya adalah ketika apa yang kukerjakan belum maksimal karena masih buruknya skill managerial-ku (mengatur waktu, mengejar deadline, typo, dll). Membuat hatiku merasa tak enak kepada para penulisnya. Maafkan sayaaaaa TT____TT

Intinya, dari pengalaman menjadi penyunting ini, aku banyak belajar mengenai dapurnya buku. Sangat-sangat bahagia dah pokoknya :D ! Indeed, I love books and the bookstore so much :p.

Here are some of the books yang pernah kuikuti proses pembuatannya :D !

1

My first book :D !

My 2nd book

My 2nd book

Yang ini jadi editor skaligus kontributor foto :D

Yang ini jadi editor skaligus kontributor foto covernya :D

Walo yang ini gak ngikutin prosesnya sampai akhir, namun really glad sempat mendampinginya :)

Walo yang ini gak ngikutin prosesnya sampai akhir, namun really glad sempat mendampinginya :)

PS:

  • Special thanks untuk Mbak Ikhdah, Mbak Putri, Mbak Ami dan Mbak Patres yang sudah banyak membantu dan membimbingku untuk masuk ke dunia perbukuan.
  • Terima kasih juga untuk Mas Israr, Pak HH, Mbak Evi yang sudah memberikan support dan kepercayaannya dalam meng-handle proses ini.
  • Juga terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para penulis (Pengajar Muda angkatan I & II) dan Cahyo yang sudah mempercayakan tulisannya padaku. Masih banyak kekurangan dan kritikan tentunya, mohon dimaafkan XD. Smoga bisa menjadi penyunting yang lebih baik di masa yang akan datang. aamiin

Kontribusi untuk Tanah Air

$
0
0

I’m posting this video not simply because his candidacy as Indonesian President through Partai Demokrat’s Convention. Since I’ve ever discuss with him personally, I learned many things. One of them is about “what the values and meaning of politics are”.

Sempat saya menjadi antipati dengan politik praktis, padahal latar belakang pendidikan dan juga gelar S1 saya adalah SARJANA ILMU POLITIK. Mungkin seperti kebanyakan masyarakat Indonesia, ada makna peyoratif saat mendengar kata politik atau politisi. Bahasanya, degradasi. Politik di masa kini, bukan dipandang secara terhormat. Kacau balau dan carut marut tanah air, mengoyak harapan dan kita cenderung semakin mengutuki.

Padahal, kalau kita menilik sejarah Indonesia masa lalu, para tokoh tersohor dan harum namanya itu sebagian adalah politisi, atau lebih tepat dan enak disebut negarawan.

Namun, dari video ini, saya teringat kembali dengan jawaban dari pertanyaan yang saya sampaikan kepada Kang Emil a.k.a Ridwan Kamil, (walikota terpilih Bandung) saat mengisi diskusi dalam acara CISAK di Daejeon, Juli 2013 lalu (saksi matanya banyak ni, hahaha….). Jawaban dari beliau, dan juga penjelasan dari Pak Anies dalam video ini, mengetuk hati saya yang terdalam.

Politik itu kotor. Benarkah begitu? What I’ve learned and got dari dua tokoh tersebut, beliau menyampaikan bahwasanya politik itu sejatinya sungguh luar biasa berdampak besar. Bukan hanya kekuasaan semata. Tapi ada idealisme dan nilai yang dipegang teguh, yang dijunjung tinggi serta diperjuangkan untuk tanah air tercinta.

Kembali saya bertanya. Kontribusi apa yang sudah saya berikan untuk negeri ini?

Air mata mengalir.

***

Jalanan ini memang terjal, kawan. Jangan takut dikritik, dicaci. Hadapi ini, lewati rute ini.

Ikut turun tangan, pilih untuk turun tangan. Jangan keburu apatis dan anti dulu dengan politik, tapi jadilah seorang yang berfokus pada KERJA NYATA dan kontribusi. Tak harus di ranah praktis, tapi bisa dimanapun berada. Mari turun tangan. Luruskan niat kita, tegaskan sikap kita. Mari ikut mewarnai dan memberi makna bagi tanah air kita.

Apapun bentuk keterlibatan dan kontribusi kita, sekecil apapun, semoga itu bermanfaat untuk bangsa. aamiin


[Share] Misteri Jodoh

$
0
0

CAUTIONS :

Before you read this posting, please no offense ya ^o^, terutama bagi yang nantinya ngrasa “tersindir”. Hehe… I just wanna praise how GREAT Allah SWT is, especially about HIS plan to meet and match each other. (Sesungguhnya di dunia ini kita diciptakan berpasang-pasangan…..^^)

Salah satu hal yang membuatku sangat curios dengan pernikahan teman-temanku adalah how’s she/he could met her/his Mr. / Ms. RIGHT? Pertanyaan ini bukan maksudnya kenapa-kenapa (apalagi maksud buruk, jangan sampe deh). Aku tertarik dengan bagaimana dan dengan cara apa DIA mempertemukan mereka. Tiap-tiap cerita mereka memiliki sisi romantis dan keindahan tersendiri, yang membuatku semakin kagum dengan rahasia dan skenario NYA tentang jodoh.

Mendengar cerita mereka bagaikan membaca kisah romantis en indah di negeri dongeng antara putri dengan pangeran (so that’s why, almost every girl really admiring Mr. Prince plus his white horse ^o^. Tapi tenang aja, klo jaman sekarang white horsenya bisa diganti yang lain koq ; bisa sepeda, motor, mobil, bis, truk, pesawat, kapal, angkot??? dll. Tapi alat angkut ndak menjamin quality-lah yau ^o^”). Apalagi ketika aku membaca banyak buku terkait dengan “jodoh” or pernikahan (oops, ketahuan deh ^^”…), ternyata memang ada banyak cara dan jalan DIA mempertemukan dua hamba-NYA.

Kalau dari cerita teman-temanku, mereka “bertemu” with Mr./Ms. RIGHTnya dengan bermacam cara ; entah itu sudah kenal sejak dahulu, baru saja kenal atau mungkin juga belum kenal sama sekali (istilahnya “dikenalin” oleh orang-orang terdekat ybs).

Nah, kemungkinan munculnya Mr. / Ms. RIGHT bisa dari JAPRI (jalur pribadi), maksudnya = teman se-TK (?), se-SD, se-SMP, se-SMA (ini banyak kasusnya ^^), se-kelas, se-jurusan, se-fakultas, se-kampus, tetangga-an (istilah jawanya ‘peknggo ?), teman KKN atau bunga/kumbang desa tempat KKN (hayo…yang mau KKN hati-hati lho ^^!), temen se-organisasi atawa teman-teman yang lain.

Then, kemungkinan itu ndak hanya muncul dari teman seangkatan aja, bisa juga mereka adalah kakak kelas atau bahkan adek kelas. hue…he… Eh, tapi belum tentu juga lho satu sekolah menjamin mereka saling kenal. Justru pengetahuan dan “perkenalan” mereka baru terjalin ketika sudah terpisahkan oleh waktu dan jarak, namun dipertemukan dengan cara-cara yang sudah dirancang NYA. Bisa aja melalui chatting, diskusi, pertemuan alumni (reuni), atau yang lainnya. (no offense yak, peace sist & bro ^^! I’m really proud of you)

Cara lainnya ada juga yang melalui = jalur perjodohan antar orang tua (aye setuju-setuju aja tuh ama cara zamannya Siti Nurbaya ^^”), dikenalin ama sodara, “guru ngaji” or orang lain yang dipercaya dan kompeten.

Bisa aja Mr. / Ms. RIGHT itu adalah putra or putrinya temen or sahabat bapak/ibu, atau putranya dari putri budhenya pakdhe dari kakaknya Mbah…..(halah, mumet. nganggo silsilah / trah keluarga sih. he…), atau si fulan-fulanah melalui skema “biodata”, atau lainnya.

Bisa juga she or he berasal dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bali, Sulawesi, Papua, Maluku (pokoke sebutin 33 propinsi dan 1000an pulau di Indonesia) atau Pujasera (putri/putra Jawa kelahiran sumatra) seperti aye *yohoho…*. Ada juga kemungkinan terjadi “kokusai kekkon” or international marriage yang berarti nikah ama bule (silahkan sebut 190-an negara di dunia ini ^^).

Trus (duh, gak ada habisnya ^^”), bisa dari berbagai latar belakang studi atawa profesi. Bisa dokter (idaman para mertua. he..he..), dosen (belajar terus!), pengacara (belalah yang benar), jaksa (utamakan keadilan), politisi (?), legislator (er….?), diplomat (duta besar eui), psikolog (wa…), perawat ^^, akuntan (ayo berhitung), fisikawan (mumet), wartawan (ayo terjun ke lapangan), profesi lain yang berakhiran -an or -wan, de es be.

Intine, banyak jalan menuju Roma lah ~ ^^

***

Dari cerita-cerita orang tuaku dan teman-teman yang sudah menikah lainnya, bahwasanya jodoh itu memang benar-benar misteri dan rahasia-NYA. Ukuran “suka” dan jangka waktu tidak menjadi jaminan untuk naik pelaminan. Hal ini terlihat dari adanya fakta bahwa (belum tentu) dua orang yang saling suka atawa sudah sekian lama menjalin hubungan itu berjodoh dan menikah.

Bukan maksud untuk mengumbar-umbar cerita, tapi dari pengalaman my mom and my dad, ukuran waktu tidak menghalangi mereka. Jarak antara my mom & dad berkenalan dan “melamar” gak sampe sehari ; Pagi berkenalan, sorenya melamar! Padahal mereka belum kenal sebelumnya. Namun ya itu tadi, rahasia dan skenario jodoh dari Allah really SUGOI!!

Dari pengalaman tersebut, My mom said, “Pada prinsipnya, kalau Allah tidak meridhoi, niscaya tidak akan “jadi” dan begitu pula sebaliknya (kun…fayakun). Jadi, kalau berdoa, mintalah yang terbaik dan yang diridhoi menurut Allah, bukan terbaik ukuran kita (manusia). Karena DIA MAHA SEGALANYA”. Aku-pun mengangguk-angguk ketika mendapatkan nasihat itu.

Dari semua paparan di atas, aku semakin penasaran dengan rencana-NYA untukku. Moshikashite, that Mr RIGHT berada jauh or dekat dariku, entah sudah kenal atau belum, dan entah dengan cara apa. Tapi, yang pasti aku ingin bertemu dengannya melalui cara-cara yang diridhoi NYA.

I wish I can meet someone who has a same vision with me, seseorang yang shaleh dan bisa mengajakku bersama-sama berlomba untuk meraih kebaikan dunia akhirat, seseorang yang senantiasa berintrospeksi dan berusaha untuk membersihkan hatinya, seseorang yang paham dan melaksanakan apa yang menjadi kewajiban dan haknya, dan tak lupa, seseorang yang melihatku sebagai diriku yang sebenarnya, bukan karena embel-embel yang melekat padaku (kya…kya…..mukaku jadi kaya’ kepiting rebus >_<! ). Pun jikalau aku tidak bisa bertemu dengannya di dunia ini, semoga di akhirat kelak aku dapat bertemu di jannah NYA (aamiin….^^).

***

Dan yakinlah bahwa rezeki, jodoh dan mati sudah ditentukan-NYA, bahkan sejak kita belum terlahir di dunia ini. We only just need to picked them up with the trully ikhtiar and tawakal! So, Ganbarimasho ^^! Ja, atashi wa matte imasu. Still waiting for you….Tanoshimi.


[Share] Ghibli Animation Movies

$
0
0

Prolog: Mumpung kuliah belum dimulai dan kesibukan + rutinitas menggila, mari nge-streaming online dulu :p. Disclaimer: Jangan salahkan saya jika setelah membaca postingan ini, Anda jadi ketagihan nonton :p

totoro-hayao-miyazaki-17111808-1000-960Suka dengan anime kah? Jika ya, tentu teman-teman sudah tak asing dengan nama “Studio GHIBLI”.  Kalau belum, mari sini kujelaskan :D ! Ghibli ini disebut-sebut sebagai Disney-nya Jepang. Dari sekian animation movies yang diproduksi oleh Ghibli, yang pertama kali kutahu adalah “Tonari no Totoro”. Kenapa bisa tahu? Itu karena senpaiku sewaktu jaman SMA dulu (namanya mb Putri, super keren senpai :D !) mengirimkan sepucuk kartu pos bergambarkan Totoro dari Ghibli museum di Tokyo. Saat itu, aku masih duduk di bangku SMA, dan beliau sedang menempuh studi di Tokyo University (it’s TODAI da!).  Nah, karena beliaulah akhirnya aku mulai mencari tahu Totoro dan produk-produk anime laennya. Bahkan, saking nge-fansnya, dulu pernah nitip belikan boneka Totoro ama temenku yang ke Jepang. hahaha… (special thanks untuk mb Isti :D )

Kemudian, anime laen yang sempat nge-hits adalah SPIRITED AWAY yang pernah dapat penghargaan dari kontes film internasional. Nah, semenjak saat itu, aye nge-hunting DVD anime-nya Ghibli *maap, mostly DVD bajakan dan nonton via streaming online -___-”

Untuk lengkapnya, bisa dilihat beberapa produksi movies beserta hyperlink resensinya di bawah ini (sumber dari Wikipedia)

*yatta, mostly udah kutonton semua :D

No

Film

Release date

1

Castle in the Sky

August 2, 1986

2

Grave of the Fireflies

April 16, 1988

3

My Neighbor Totoro

4

Kiki’s Delivery Service

July 29, 1989

5

Only Yesterday

July 20, 1991

6

Porco Rosso

July 28, 1992

7

Pom Poko

July 16, 1994

8

Whisper of the Heart

July 15, 1995

9

Princess Mononoke

July 12, 1997

10

My Neighbors the Yamadas

July 17, 1999

11

Spirited Away

July 27, 2001

12

The Cat Returns

July 19, 2002

13

Howl’s Moving Castle

November 20, 2004

14

Tales from Earthsea

July 29, 2006

15

Ponyo

July 19, 2008

16

Arrietty

July 17, 2010

17

From Up on Poppy Hill

July 16, 2011

18

The Wind Rises

July 20, 2013

19

Ocean Waves

May 5, 1993

20

The Tale of Princess Kaguya

November 23, 2013

 

Anyway, yang paling kusuka dari Ghibli production adalah jalan ceritanya yang “sederhana” namun penuh nilai humanisme, imajinatif dan yang terpenting adalah kaya warna :D ! I love colorful anime ;D. En satu lagi, berdasarkan info dari kawanku, di tahun 2013 ini ada 2 film baru produksi dari Ghibli! Hoho~ o tanoshimi!

Then, berikut beberapa link streaming online untuk most recommended Ghibli movies versiku. Selamat menonton (ketika bener-bener senggang yaaaa :D !)

TONARI NO TOTORO/ My Neighbor Totoro

Filmnya bisa ditonton via link ini: http://www.animeplus.tv/my-neighbor-totoro-movie

Filmnya bisa ditonton via link ini: http://www.animeplus.tv/my-neighbor-totoro-movie

SPIRITED AWAY

HOWL’S MOVING CASTLE

GAKE NO UE NO PONYO


[Story] Hiking to Maokong

$
0
0

As “Po” (from Kungfu Panda) said, “my biggest enemy is stairs.”

Terkapar en mendadak jadi trauma (mengarah ke benci) sama tangga. Beginilah kondisi setelah berhiking ria. hahaha…

Image

TANGGA XD! And the journey begin

Saat menulis postingan ini, aku baru saja kembali dari hiking ke bukit Maokong yang ada di belakang sekolah. Luar biasa, sesuatu banget deh sama yang namanya hiking. Hiking ini merupakan salah satu bagian dari kegiatan orientasi mahasiswa baru di jurusanku, IMAS NCCU. Cukup unik juga nih, pak direktur. Bermula dari sebuah tawaran dari jurusan untuk mbantu mendampingi mahasiswa baru di orientasi, (tentu) dengan semangat 45 aku mengatakan MENERIMA dan SETUJU untuk mengikutinya. Nah, yang sempat bikin syok adalah karena aku baru tahu kalau kita-kita bakalan ber-hiking ato dengan kata lain jalan nanjak terus sampai ke puncak XD. OH NO! Sudah terlanjur mengiyakan untuk membantu. Jadi gak enak hati kalau tiba-tiba aku membatalkan keikutsertaanku gara-gara gak suka ama hiking XD.

Image

Ini orientasi pas sesi di kelas

Sempat penasaran, kutanya pada admin jurusan. Mengapa oh mengapa ada acara hiking segala. Kenapa gak naek gondola atau bis aja untuk bisa langsung sampai ke Maokong sana TT___TT. Jawaban yang kudapat adalah pak direktur (beliau baru menjabat beberapa bulan lalu), memang suka ber-hiking ria dan ingin menunjukkan sisi “kreatif” dan beda dari acara orientasi mahasiswa pada umumnya –> for me, ini merupakan OSPEK kedua. hahaha. Berbeda dengan orientasi jamanku dulu, acaranya hanya berupa pengarahan dan makan-makan. Biar beda dan berkesan kali ya, maka pak direktur memutuskan untuk membuat acara hiking ini. hiyaaaaa~

Memang, di sepanjang perjalanan dan proses jalan nanjak itu aku sungguh banyak mengeluh (uh, ini akibat jarang olahraga berat XD). Kelompok “ospek”ku tiba paling akhir di lokasi puncak sana. haha… Too much berhenti istirahat buat tarik napas panjang. But the good things adalah selama hiking tadi, ada 2 orang profesor kampusku yang ikut menemani.

Dan beliau berdua dengan sangat baik hatinya menungguku dan timku di posisi terakhir. Terharu TT___TT. Selama istirahat, kami berdiskusi tentang banyak hal; mulai dari sejarah kampusku, betapa luasnya kampusku (itu sebagian bukit Maokong masih kepunyaan kampus lho), hingga cerita-cerita pengalaman pribadi dari 2 sosok profesorku ini.

Yang menarik lagi, ternyata ayahanda dari Prof. Kuan merupakan salah satu orang yang menjadi saksi sejarah pindahnya kampusku dari yang sebelumnya School of Party Cadre untuk Partai Nasionalis di Nanjing, setelah perang sipil pecah (Partai Nasionalis vs Partai Komunis) dan kekalahan Kuomintang di tahun 1949, maka otomatis semua pihak Nasionalis pindah ke Taiwan. Mengingat pentingnya peran sekolah kader partai ini, akhirnya Chiang Kai Sek (*tokoh Partai Nasionalis, sekaligus menjadi  rektor pertama NCCU) membuka kembali sekolah ini di Taipei dengan nama dan tujuan yang serupa; “National Chengchi University” (artinya Universitas Politik Nasional). NCCU ini hanya sedikit dari kampus-kampus lain di Taiwan yang didirikan kembali setelah pindah dari China daratan ke Taiwan.

Image

Ini para profesor keren itu! Yang kiri adalah Prof. Holm (Direktur program doktoral/ IDAS) dan yang kanan Prof. Kuan (eks. direktur IMAS)

Selain itu, selalu ada “harta karun” di puncak sana! Alhamdulillah, setelah berjam-jam menges, peluh mengucur dan napas memburu, sampai juga di Maokong :D ! I love the scenery so much. It’s very beautiful and magnificent. Untuk seorang tukang poto dan pecinta pemandangan alam sepertiku, kesempatan ini tak boleh terlewatkan :D ! Langsung saja, kuro-chan beserta adik-adiknya (*maksudnya lensaku) yang kubawa serta ke Maokong, langsung beraksi :) . Memang, setelah perjuangan berat, akan ada hal-hal manis yang PRICELESS!

Image

One of the PRICELESS view; 101 from far away

Another priceless view

Another priceless view

Oya, dalam satu kesempatan istirahat di tengah perjalanan, sempat kutanyakan pada profesorku. Kenapa sih, orang Taiwan suka banget ber-Hiking? Hampir di tiap weekend, hari libur atau hari cerah selalu banyak kulihat orang-orang (mostly yang udah sepuh) berbondong-bondong bersama rekan-rekan sejawatnya untuk ber-hiking. Kata profesorku yang seorang sociologist, beliau berkata bahwa ini karena di Taiwan kesempatan untuk sport indoor terbatas; karena mahalnya lahan dan mahalnya perawatan/ infrastruktur olahraga indoor, misalnya seperti renang. Maka, untuk menjaga tubuh mereka tetap fit, digunakanlah potensi bukit dan gunung yang ada sebagai fasilitas sport outdoor yang praktis dan gak memakan biaya banyak (buat hikers cuma perlu bawa minum aja, en pemerintah cukup perlu membangun fasilitas jalur hikingnya). Ini juga kali ya, yang jadi rahasia para orang sepuh di Taiwan bisa sehat dan bugar walo sudah tua (pake banget).

Trus, diskusi dan cerita lain dari profesor adalah tentang sejarah Maokong. Buat temen-temen yang ada di Taiwan, mungkin cukup familiar dengan tempat ini. Ya, Maokong terkenal dengan gondolanya, pemandangan yang indah di atas bukit, serta teh-nya. Nah, pak prof menjelaskan tentang awal mula kenapa ini tempat bisa terkenal dengan tehnya. Ada banyak kebun teh yang dimiliki oleh pihak swasta. Dulu, teh dibawa oleh Master Chang dari Fujian. Di Maokong, beliau mengembangkan kebun dan juga mendirikan berbagai kafe teh. Teh Maokong cukup terkenal dengan kualitasnya yang super, sehingga cukup mahal harganya. Rasa tehnya pun berbeda dengan rasa teh dari tempat asalnya di Fujian, karena kondisi alam dan tanah Maokong yang oke punya.

Finally, setelah menempuh 2 jam perjalanan nanjak, sampailah kami di restoran di kawasan Maokong yang jadi lokasi dinner. It’s great! Sempet gak enak juga sih, soalnya jadi tim yang nyampenya paling belakang XD.

IMG_5311

Ini dia, tim yang paling terakhir nyampe (incl. me yang jadi tukang poto). hehe

Ah, yang penting waktunya makan :D –> langsung sikaaaat.  Setelah selesai makan, saatnya kembali turun bukit (but this time turunnya pake bis ato gondola. hehehe). Alhamdulillah, what an experience :D !

IMG_5327

Great dinner (pake seafood and vegetarian food) with great view :D

Pesan moral: Harus sering-sering olah-raga nih. Khususnya untuk hiking, harus sering dilatih supaya terjaga stamina dan juga perlu membiasakan diri naik tangga untuk olah jantung biar gak gampang terkapar seperti aye TT___TT



[Movie] Recommended Japanese Movies

$
0
0

Taiwan 4 hari ini sedang long weekend dalam rangka Moon Festival, atau dikenal juga sebagai mid-Autumn Festival. Nah, mumpung libur nih, let me share some recommended Japanese movies (as usual, nge-streaming online :D ). Kurekomendasikan karena film-film ini bukan hanya sekedar penghibur dan pengisi waktu luang, namun ada nilai-nilai dan pelajaran yang bisa kita ambil darinya. Genre-nya pun bervariasi. Nah, bagi yang lagi senggang en ndak ada kewajiban lain, terutama bagi yang punya koneksi internet tak terbatas dan kuenceeng, silakan menyimak dan melihat-lihat daftarnya (diurut berdasarkan abjad) :) . Itu ada beberapa hyperlink deskripsi tentang filmnya dan juga link streaming onlinenya.

***

1 LITRE OF TEARS

1-liter-of-tears-one-liter-of-tears-gma

Nah, film ini tentu sudah sangat familiar di telinga kawan-kawan. Seperti serial dramanya, 1 Litre of Tears movie sama-sama sangat mengharukan dan menguras air mata. Maka judul “1 liter airmata” itu bukan sembarang judul, karena bener-bener bikin nangis dan capek hati. Sehabis nonton ini, mataku sempat bengkak seharian :p. Kisahnya berfokus pada kehidupan keluarga Aya dan juga sahabatnya setelah Aya meninggal. Nilai yang bisa kita ambil adalah tentang nilai sebuah kehidupan, perjuangan dan keluarga. Silakan tonton di: 1 Liter of Tears

1,778 STORIES OF ME AND MY WIFE

1778stories4_poster

Film ini pernah kutulis reviewnya di SINI. Kisahnya mengharukan deh pokoknya, dan jadi banyak belajar tentang pengorbanan dan kesetiaan sepasang suami-istri. Saran –> siap-siapin tisu bagi yang mudah mewek seperti saya :p. Filmnya bisa ditonton di: 1,778 Stories of Me and My Wife

20th CENTURY BOYS (Trilogy – LIVE ACTION)

movie2

Bagi penggemar manga Jepang, terutama yang ber-genre adventure, tentu tak asing dengan judul ini. Kisah dari manga-nya diangkat ke dunia nyata. Filmnya menarik banget dah, penuh ketegangan dan perjuangan. Dari sini, belajar tentang persahabatan. Yang tertarik, bisa nonton online di tautan berikut: 1) 20th Century Boys2) 20th Century Boys 2: The Last Hope dan 3) 20th Century Boys 3: Redemption

CASTLE UNDER FIERY SKIES

katen_no_shiro

Film ini pernah ku-review di SINI. Berkisah tentang seorang arsitek jaman feodal Jepang yang ditugaskan sang Shogun untuk membuat kastil. Di sini banyak belajar dan mendapatkan nilai-nilai perjuangan, dedikasi terhadap profesi serta keluarga. Selain itu juga bisa belajar sejarah Jepang :) . Silakan tonton di: Katen no Shiro

DEPARTURES

departures_ver2_xlg

Film ini punya kisah yang cukup unik dan tak biasa. Bercerita tentang seorang pemain Cello yang mendadak harus berubah profesi menjadi seorang “coffiner” alias pengurus jenazah/ pe-meti mati (?) –> maksudnya tugasnya seperti tukang memandikan dan mengkafani jenazah kalo di Islam. Dari film ini belajar bahwa profesi apapun, ketika kita menjalaninya dengan ikhlas dan sepenuh hati, itu akan jadi bernilai lebih. Oya, film ini sempat memperoleh berbagai penghargaan film internasional lho! Untuk menontonnya bisa dilihat di: Departures

DOOR TO DOOR

Door-to-Door-SP

Film ini mengisahkan seorang yang cacat fisik, namun ia punya keinginan yang kuat untuk bekerja dan membahagiakan ibunya. Terdorong oleh motivasi ingin seperti alm. ayahnya, sang tokoh pun berjuang untuk menjadi seorang sales yang menjual produk dari pintu ke pintu. Nilai yang bisa kita pelajari adalah tentang perjuangan, pantang menyerah, keluarga dan juga dukungan terhadap orang yang kekurangan secara fisik. Oya, film ini ternyata diadaptasi dari film Barat dengan judul dan kisah yang sama  (baru tahu ni aye). Bisa ditonton di: Door to Door SP

GRAVE OF THE FIREFLIES (Live Action)

grave poster

Wah, kalau nonton yang ini, harus bener-bener nyediain tisu yang banyak XD. Berkisah tentang kehidupan sepasang adik-kakak yang berjuang untuk hidup di tengah-tengah Perang Dunia di Jepang pada tahun 1940-an. Kunang-kunang (fireflies), menjadi point cerita yang paling menyayat hati TT___TT. Bisa ditonton di: Grave of the Fireflies

KIMI NI TODOKE (Live Action)

Kimi_ni_Todoke_movie_poster

Nah, kalau film-film sebelumnya itu banyak nangis en tegangnya, yang ini kukasih link film romance :p. Dari sekian film drama Jepang yang romance, Kimi ni todoke ini yang paling menarik dari sisi ide cerita. Berkisah tentang si Sawako yang dijuluki SADAKO (karena rambut dan mimik wajahnya) dengan teman sekelasnya, seorang yang paling populer di sekolah. SADAKO, aslinya adalah orang yang sangat baik hati dan hangat. Namun sering dikucilkan karena rumor yang tersebar. Ini adalah live action dari serial anime dengan judul yang sama. Bisa ditonton di: Kimi Ni Todoke

RUROUNI KENSHIN (SAMURAI X – Live Action)

Rurouni_Kenshin_(2012_film)_poster

Bagi penggemar berat anime dan manga, pastinya SAMURAI X sangat-sangat tak asing. Sejak daku masih SMP hingga sekarang, yang namanya Samurai X tu sesuatu banget. Hahaha… Nah, di tahun 2012 lalu dibuatlah live action-nya, trus karena saking penasarannya, aku dan rekan-rekan di kampus sampai bela-belain ke bioskop di Taipei untuk nonton. Namun, apa daya belum rejeki. Walhasil, si film baru bisa kutonton secara online :D . Secara values, mungkin gak terlalu dalam. Tapi ini cukup patut ditonton, terutama buat para penggemar berat Samurai X. Bisa dilihat di sini; Rurouni Kenshin

SWING GIRLS

cover_swing_girls_jp_le

Nah, satu lagi film Jepang yang menarik dan gak terlalu berat di otak dan hati :p. Swing Girls ini dimainkan oleh Ueno Juri *yang maen di Nodame Cantabile. Berkisah tentang kehidupan siswi-siswi SMA yang ingin membentuk klub Jazz. Menarik, jadi tahu bagaimana itu Jazz :D . Filmnya bisa ditonton di; Swing Girls

***

Sementara, sekian dulu daftar film-film Jepang yang kurekomendasikan. Tampaknya perlu beberapa hari untuk menyelesaikan itu semua. Hahaha… Selamat liburan dan menyaksikan. Jangan lupa, sambil nonton sambil belajar dan memetik hikmah di baliknya ya. Supaya gak sia-sia, en rugi udah menghabiskan banyak tisu + air mata + waktu. hahaha…. Enjoy!


[Share] Religious Dietary Law – Kosher

$
0
0

Sore tadi, secara tak sengaja aku bertemu dengan seorang kawanku di salah satu tempat perbelanjaan mahasiswa dekat kampus. Dia seorang berkewarganegaraan Rusia. Aku sempet agak surprised, karena kukira dia sudah kembali ke tanah airnya. Studi master bisnisnya baru saja selesai. Yang menarik dari kawanku itu adalah karena ia seorang penganut Yahudi cukup taat, dan ini kali pertama aku punya teman seorang Jewish, yang cukup dekat dan sering berdiskusi terkait organisasi di NCCU International Association. Oya, sebelum pada berpikir yang iya-iya, dalam postingan ini topik yang hendak kubahas bukanlah terkait politik ataupun konflik yang terjadi ya, namun terkait pengalamanku dalam bertemu dan berteman dengan kawanku dari Rusia itu.

Awalnya, aku tak tahu bahwa kawanku itu beragama Yahudi. Karena rasanya agak ndak enak kalau saat diskusi organisasi, tiba-tiba nanyain agama. Terlebih, untuk orang-orang Eropa, pertanyaan macam ini sangat pribadi dan agak sensitif. Kecuali kalau orangnya sendiri yang mau cerita, ya ndak apa-apa :) . Aku agak lupa kapan tepatnya dia akhirnya bercerita kalau dia seorang Yahudi. Yang aku ingat, memang setiap kali saat kami ada diskusi organisasi dan ada acara makan-makannya, dia selalu menolak untuk makan. Pada awalnya kupikir apakah karena dia dari Russia, mungkin dia seorang penganut Kristen Ortodoks (walaupun aku tak tahu detail tentang Ortodoks). Tapi ternyata tidak.

Waktu itu, kami ada diskusi yang cukup intensif dan berat terkait kelangsungan dan masa depan organisasi. Kemudian, waktu makan siang tiba. Ia yang jarang mau makan itu, kemudian mengajakku untuk mencari sesuap makanan. Akhirnya, pergilah kami menuju sebuah cafe sandwich. Mengingat dia tahu bahwa aku seorang Muslim dan makan makanan halal, dia menyarankanku untuk membeli sandwich tuna. Selain dari bahan makanannya yang aman dimakan, proses pembuatannya juga cukup bersih dan tak tercampur.

Ia memesan makanan yang sama denganku. Sandwich Tuna. Kemudian, aku bertanya padanya, “kamu suka ikan? kukira kamu vegetarian”. Kemudian ia pun bercerita bahwasanya dia adalah seorang Yahudi dan di dalam agamanya ada dietary law bernama KASHRUT atau lebih dikenal “KOSHER“. Sebenarnya, aku sudah pernah dengar dan sekilas membaca tentang “religious diet” ini.  Tapi tentunya akan menjadi berbeda antara tahu karena pernah dengar, dan juga tahu karena langsung diberitahu oleh orang/ sumber aslinya. Jadilah makan siang saat itu sebagai ajang “knowledge sharing” tentang KOSHER.

Setelah googling, nemu beragam logo kosher.

Setelah googling, nemu beragam logo kosher.

Sebagai bayangan, Kosher ini mirip-mirip dengan prinsip Halal dalam Islam, hanya saja ada beberapa perbedaan yang mendasar di antara keduanya. Bagi para penganut Yahudi, untuk makanan mereka diatur dalam dietary law Kosher, yang menurutku lebih strict daripada prinsip di dalam Halal – Islam. Bagi Muslim, kita bisa memakan produk Kosher (dalam hal ini yang bukan produk hewani ya). Namun buat Yahudi, tidak semua makanan Halal bisa mereka makan.

Misalnya: Islam dan Yahudi sama-sama melarang makan babi dan produk derivatnya. Kedua agama ini juga punya prinsip yang strict dalam menjaga proses penyembelihan hewan (bahan panganan), hingga proses pengolahannya. Yang berbeda, jika Muslim bisa makan semua seafood, tidak begitu untuk Yahudi. Mereka tidak boleh memakan hewan laut/ sungai yang tidak ada sisiknya (untuk jenis ikan seperti hiu, pari), hewan tak bertulang (cumi, udang, dll). Juga tak bisa mengkonsumsi produk hewan dan olahannya dalam satu kesempatan yang sama, misal semacam pizza: tidak boleh memasak daging, susu, dan keju secara bersama. Dan serangkaian peraturan hukum bahan makanan dan pengolahan makanan lainnya.

Dari temanku ini, aku baru menyadari dan belajar, ternyata begini ya rasanya ketika melihat ada orang yang lebih strict dari kita pribadi terkait makanan. Mungkin itu yang dirasakan oleh teman-temanku di Taiwan sini pada umumnya, saat melihat aku dan rekan-rekan Muslim lainnya yang harus sangat “picky” dan berhati-hati saat makan di luar.

Takjub. Ternyata dunia itu benar-benar sungguh beragam dengan segala macam variasi budaya dan orang yang ada di dalamnya. Dari kawanku ini, sungguh aku jadi tersadar bagaimana kehidupan sebagai seorang minoritas (dalam konteks makanan) yang harus berjuang dan struggle dalam mempertahankan prinsip dan nilai yang dipegangnya.

Ini adalah masalah ketaatan dan kepatuhan dalam menjalankan apa yang telah dipilih dan dipercayai dalam hidup. Mungkin saja orang lain berpikir betapa repotnya menjadi seorang yang “picky”, namun sekali lagi dari pengalaman ini aku jadi semakin harus menempa diri untuk semakin taat pada-Nya, dimanapun aku berada. Tak peduli jika itupun hanya kita seorang diri, tak ada orang lain yang melihat. Namun IA Maha Tahu segalanya.


[Video] Teaser Festival Gerakan Indonesia Mengajar

$
0
0

Hendak mengundang dan mengajak rekan-rekan sekalian untuk meluangkan satu hari, untuk kontribusi pendidikan Indonesia. Mari bergabung :) ! #12harimenujuFGIM


[Share] Religious Dietary Law – Vegetarian

$
0
0

Jika sebelumnya membahas tentang Kosher, maka kali ini aye ingin berbagi cerita lain dengan genre yang sama. Untuk kesempatan kali ini, yang dibahas adalah Vegetarian. Sebelum daku membahas vegetarian-ism dari perspektif agama, let me explain basic information tentang macam-macam vegetarian. Mungkin sudah menjadi pengetahuan umum jika yang namanya jadi vegetarian itu ndak makan produk hewani apapun. Namun, ternyata ada beberapa tingkatan dalam menjadi vegetarian ini:

Types of Vegetarians

1. Semi Vegetarian

Untuk yang ini, mereka memang tidak lagi memakan daging merah (sebangsa sapi, dll). Untuk produk hewani, masih oke untuk makan daging unggas atau seafood, juga termasuk produk olahan seperti produk susu, telur unggas, dll.

2. Vegetarian

Untuk yang ini, mereka totally tak lagi memakan daging hewan (all kinds, termasuk unggas dan seafood). Tapi masih oke untuk makan produk susu dan telur.

3. Lacto-Vegetarian

Yang ini, mereka lebih ketat dari vegetarian. Tidak makan telur, tapi masih oke makan produk olahan susu (susu cair, keju, dll).

4. Ovo-Vegetarian

Kebalikan dari yang lacto, mereka masih oke makan telur, tapi tidak untuk produk susu.

5. Vegan

Nah, kalau yang ini bener-bener yang paling ketat, yaitu tidak makan semua produk daging, susu, telur atau turunannya. Pure hanya produk dari tumbuhan seperti kacang-kacangan, sayuran, dan buah. Sumber proteinnya berasal dari protein nabati.

Nah, sekedar tambahan, berdasarkan info dari seorang kawanku yang vegan, mereka juga tidak boleh makan jenis bawang (bawang merah, bawang putih, bawang bombay, daun bawang, etc). Jadi, ini harus benar-benar diperhatikan ketika ada kawan vegan yang mampir ke rumah kita dan kita memasakkan/ menyiapkan makanan untuk mereka. Sama seperti Halal dan Kosher, proses pengolahan makanan vegetarian juga harus bebas dari produk hewani (tidak boleh dicampur wajan dan alat masak lainnya). Juga harus diperhatikan, jangan masak dengan royco dan semacamnya (harus penyedap rasa yang berasal dari nabati), sambal terasi (soalnya kan ada udang rebon dan bawangnya), juga produk sambal lainnya (karena mostly sambal kan pake bawang ya).

Mungkin karena image-nya di Taiwan banyak produk babi dan daging tak halal, maka kebayangnya kita bakalan susah makan. Nggak separah itu koq :) . Di Taiwan sini, karena orang yang vegan cukup banyak, maka sebenarnya ada banyak tempat makan dan produk makanan yang bisa Muslim makan. Tinggal cukup bilang apakah ini “Sùshí 素食” (artinya: vegetarian food). Maka si penjualnya akan paham. vegetarian

Oya, karena seringnya kalau yang Muslim makan di luar selalu milih vegetarian food, banyak yang berpikir bahwa semua Muslim itu vegetarian. Sempat saat kawanku melihat aku makan ayam halal di masjid, mereka kaget karena mereka pikir aku seorang vegetarian :) . Maka, akhirnya aku pun menjelaskan tentang konsep halal –> in which halal itu bukan hanya tidak boleh babi dan khamr, tetapi daging sapi ayam dll itu juga harus halal, yaitu setelah melewati proses penyembelihan dan pengolahan yang sesuai dengan syariat Islam.

Kembali lagi ke topik tentang vegetarian. Tentu sudah tak asing dengan istilah ini, karena tampaknya gerakan “go veggie” sudah meluas di seluruh dunia. Mostly, alasan yang menjadi latar belakang seseorang menjadi vegetarian adalah karena alasan kesehatan, global warming ataupun peduli hewan + lingkungan alam. Nah, di sini yang hendak aye bahas adalah terkait vegetarian-ism yang ada di Taiwan. Menurutku, untuk fenomena vegetarianism di Taiwan cukup berbeda dengan lainnya. Karena di sini sebagian besar alasan ber-vegetarian adalah karena alasan religious, yaitu Buddha yang menjadi agama mayoritas masyarakat Taiwan. Beberapa waktu yang lalu, aku pernah mengikuti kelas “Religion in Taiwan” yang sempat membahas vegetarian-ism. Kemudian, aku juga mendapatkan kesempatan mengikuti workshop yang diadakan oleh Tzu Chi Foundation, di Hualien yang memang dikenal sebagai organisasi yang giat mempromosikan vegetarianism. Dari situ akan mendapatkan pengetahuan tentang alasan ideologis mengapa umat Buddha di Taiwan memilih menjadi vegetarian. Berikut beberapa alasannya:

1) Kesehatan –> sudah umum diketahui

2) Menghormati mother nature dan welas asih terhadap bumi –> ini terkait dengan lingkungan dan global warming. Dari workshop di Tzu Chi, pemateri menyebutkan bahwa air dan tumbuhan yang diperlukan untuk memelihara ternak sangatlah banyak. Untuk memproduksi 1 kg daging, itu perlu berliter-liter air dan juga puluhan kilogram rumput/ sayuran. Bayangkan jika air dan sayuran itu dialihkan untuk mengatasi bencana kelaparan, bisa untuk menyelamatkan orang banyak. Selain itu, lahan yang diperlukan untuk ternak, bisa dimanfaatkan untuk peningkatan produksi pertanian yang ujungnya adalah untuk mengatasi krisis pangan (terutama padi-padian dan sayuran).

3) Konsep ideologis: Dari cerita kawanku, konsep utama dalam Buddha adalah karma dan reinkarnasi.dalam Buddha, disebutkan bahwa mereka tidak memiliki konsep ketuhanan seperti pada agama monotheism, juga tidak ada konsep surga + neraka, juga hidup dan mati (dalam artian setelah mati masuk surga or neraka). Oleh karenanya, jika menyiksa/ membunuh hewan, itu bisa berakibat pada karma buruk, dan the worst case, bisa berpengaruh pada reinkarnasi. Selain itu, ada juga yang yakin bahwa jika membunuh hewan, sang hewan tersebut bisa jadi adalah reinkarnasi dari orang –> untuk lebih memahaminya, bisa diingat-ingat film Sun Go Kong a.k.a Kera Sakti.

Masih terkait konsep ideologis, disebutkan juga bahwa mostly mereka percaya tentang pengaruh aliran “qi” (baca: chi) atau aliran energi. Bisa berupa negatif atau positif. Nah, chi yang negatif itu bisa merusak stabilitas hidup seseorang dan juga kehidupan (–> terkait feng-shui juga kali ya?).

Alasan bagi vegan kenapa mereka tidak mau susu dan produk olahannya, karena mereka berprinsip bahwa pada dasarnya susu sapi itu adalah untuk anak sapi. Maka, jika produksi susu yang bukan untuk anak sapi, itu menyalahi kodrat dan bisa menyiksa sapi tersebut. Jika sapi tersiksa, maka aliran chi negatif bisa mempengaruhi produk tersebut dan akhirnya bisa berpengaruh buruk untuk badan manusia (karma). In other words, inti dari alasan ideologis tersebut adalah welas asih terhadap makhluk hidup, dan juga karma.

Salah satu kampanye go veggie

Salah satu kampanye go veggie

Setelah mengikuti workshop di Tzu Chi tersebut, aku jadi bisa paham alasan-alasan (mulai dari kesehatan hingga ideologis) tentang dunia vegetarian-ism. Hal ini sangat membantuku untuk memahami masyarakat Taiwan secara umumnya, dan juga kawan-kawanku yang pemeluk Buddha. At least, aku bisa tahu bagaimana caranya men-treat kawanku yang vegetarian dengan makanan yang sesuai dengan ideologi mereka. It’s what we called as tolerance (not in aqidah, but for muammalah context).


[Video] China – How to Be a Leader

$
0
0

Kartun ini sangat menarik untuk disimak, terutama bagi mahasiswa or pembelajar studi hubungan internasional untuk memahami bagaimana proses pemilihan pemimpin di Amerika, Inggris, dan China. Video yang kudapat link-nya dari Mas NRY (bapak Dosen di UGM –> maturnuwun sanget mas :D ), cukup menjelaskan alasan “China Miracle”.

Berikut ringkasan dari link videonya:
The “How Leaders Are Made” video, which has been viewed more than 1 million times since it was uploaded on Oct. 15, presents cartoon characters representing China’s President Xi Jinping and the six other men who make up the country’s ruling Standing Committee.

Read more: http://world.time.com/2013/10/17/whats-the-secret-to-chinas-incredible-success/#ixzz2iaTmNKBq


Viewing all 257 articles
Browse latest View live