Quantcast
Channel: Sunu Family
Viewing all articles
Browse latest Browse all 257

[Share] Mengurus Führerschein – SIM Mobil di Jerman

$
0
0

Tidak terasa, kami sudah tinggal di Bonn selama empat tahun. Selama empat tahun ini pula, kami merasakan bahwa memiliki SIM (Führerschein) mobil di Jerman (Tipe B) memiliki banyak kemanfataan, bukan hanya untuk diri sendiri melainkan juga untuk orang lain. Beberapa kali, ada kawan yang memerlukan bantuan untuk menyetir mobil, namun karena tidak punya SIM Jerman, maka dengan terpaksa tidak bisa membantu.

Führerschein im deutschen Verkehr - Bußgeldkatalog 2022
Kira-kira begini tampilan SIM Jerman. Gambar dari SINI
Was bedeuten die Zahlen bzw. Codes im Führerschein?
Ini tampilan belakang SIMnya. Gambar dari SINI

Beda halnya dengan negara-negara lain (terutama di EU), Surat Izin Mengemudi (SIM) Internasional dari tanah air, tidak bisa dipakai di Jerman walau masa berlakunya masih lama. SIM internasional Indonesia hanya diakui 6 bulan pertama sejak kedatangan di Jerman. Sehingga, mau tidak mau, jika hendak berkendara di Jerman wajib punya SIM Jerman agar tidak kena denda atau bermasalah. Terlebih, ada beberapa peraturan berkendara yang berbeda dengan yang ada di tanah air dan juga sistem menyetir yang beda (di Jerman menggunakan setir kiri, kalau di Indonesia setir kanan).

Dari pengalaman teman dan suami saya yang ikut kursus SIM mobil Jerman, prosesnya tergolong sangat susah, lama (mulai dari pengurusan administrasi sampai ujian) dan juga mahal. Jadi harus siapkan mental, waktu, tenaga dan biaya kalau mau mengajukan SIM di sini. Tapi kalau dipikir-pikir, ini wajar dilakukan karena masa berlaku SIM B mobil Jerman sangat panjang (15 tahun) dan pengemudi sangat ditekankan untuk memahami aturan mengemudi, standar keamanan dan keselamatan seluruh pengguna jalan.

Nah, untuk gambaran prosesnya, berikut ini tahapan yang dilakukan:

1) Datang ke Fahrschule (Sekolah Mengemudi)
Untuk mendapatkan SIM di Jerman, seseorang harus kembali menjadi “siswa sekolah”, karena salah satu langkah yang harus dilakukan untuk mendapat SIM adalah mendaftar di sekolah mengemudi (Fahrschule). Ini adalah syarat mutlak karena bukti pendaftaran di satu Fahrschule menjadi salah satu dokumen wajib yang harus ditunjukkan pada pihak pemerintah kota. Seringkali, waiting list di Fahrschule cukup panjang, terlebih jika mencari pengajar yang bisa berbahasa Inggris. Jadi, coba tanya ke teman-teman yang punya pengalaman, Fahrschule mana saja yang memungkinkan. Setelah itu, datang ke Fahrschule, kemudian tanya syarat apa saja yang harus disiapkan untuk mendaftar sebagai siswa sekolah mengemudi.

2) Terjemahan SIM dan Penyetaraan Klasifikasi SIM

Dokumen ini perlu disiapkan, terutama jika kita sudah ada SIM mobil dari tanah air. Prosesnya, kita tinggal datang ke ADAC untuk menerjemahkan dan penyetaraan klasifikasi SIM. Biayanya untuk urus di ADAC sekitar 70 euro dan proses suratnya sekitar 2-3 minggu. Alternatif lainnya, penerjemahan SIM bisa dilakukan di terjemahan privat dengan biaya sekitar 45 euro (waktu lebih cepat sekitar 2-3 hari tergantung penerjemah), dan penyetaraan klasifisikasi SIM di ADAC dengan biaya 25 euro (1 minggu).

3) First Aid Kit Course/ Erstehilfe Kurs
Tahap selanjutnya adalah mengikuti kursus P3K dan tes mata. Info mengenai kapan, dimana, dan syarat kursus P3K + tes matanya, akan diberitahu oleh pihak Fahrschule. Biayanya sekitar 40 euro (tahun 2020) dan lama kursusnya seharian penuh (pagi-sore). Kebanyakan kursus P3K ini pakai bahasa Jerman. Jadi harus tanya kira-kira dimana atau ada nggaknya yang bahasa inggris.

Jika sudah ada surat dari Erstehilfe, hasil tes mata dan terjemahan + klasifikasi SIM, selanjutnya adalah ke Fahrschule untuk mendapatkan surat keterangan kalau kita sudah anmelden (registrasi) kursus, dan membayar sekitar 300 euro untuk biaya pendaftaran dan kursus dasar (di Fahrschule suami saya, biaya ini sudah include 6 kali kelas teori + konsultasi di kelas dan info aplikasi untuk mempelajari semua teori menyetir).

4) Mendaftar ke Straßenverkehrsamt di City Hall/ Stadhaus
Proses selanjutnya adalah mendaftar ke Straßenverkehrsamt (semacam DLLAJ) di Stadhaus untuk pengurusan administrasi SIM. Berbeda dengan di Indonesia yang pengurusan SIM dilakukan di Kantor Polisi, di Jerman administrasi SIM dilakukan langsung di City Hall. Nah, ketika ke City Hall, kita perlu mendaftarkan diri dan membawa dokumen yang diminta. Juga perlu menyampaikan, apakah kita sudah punya SIM dari tanah air atau belum. Jika sudah, kita bisa Umzetsen SIM dari Indonesia. Kalau belum, bisa disampaikan kalau kita mau urus SIM dari awal (belum bisa menyetir sama sekali).

Umzetsen SIM digunakan untuk mengurangi jumlah jam belajar teori dan praktek karena dianggap sudah bisa menyetir. Misalnya, jika seharusnya perlu 20 jam praktek, dengan Umzetsen ini cukup 10 jam saja (tapi lihat hasil evaluasi dari guru menyetir). Kalau sudah sering menyetir di Jerman pakai SIM internasional, kita bisa ambil kursus praktik 4 jam saja (tapi juga tergantung hasil evaluasi dari guru menyetir). Biaya pengurusan di Stadhaus ini sekitar: 43,4 euro (tahun 2020).

Syarat yang dibutuhkan saat registrasi ke Stadhaus, antara lain:
1) Bukti Registrasi dari Fahrschule
2) Hasil tes penglihatan dan erstehilfe (asli)
3) Terjemahan SIM Bahasa Jerman
4) Pas foto Biometrik 1
5) SIM Asli dari Tanah Air (akan diambil aslinya, tidak dikembalikan)
6) Surat Klasifikasi SIM dari ADAC (asli)
7) Menunjukkan Paspor Asli dan Izin Tinggal (Residence Permit) yang masih berlaku

5) Persiapan Ujian Teori SIM

Selama proses menunggu surat dari Stadhaus, ada aplikasi (apps) khusus untuk belajar teori untuk materi ujian tulis. Ada berbagai macam bahasa, termasuk bahasa Inggris. Begitu sudah dapat surat dari Stadhaus, dan kita dirasa sudah siap dengan ujian teori (dari latihan mengerjakan ribuan soal), kita bisa mendaftar ujian tulis di TUV dan membayar biayanya sebesar 111,36 Euro (tahun 2021) paling lambat 2 minggu sebelum tanggal ujian. Kita bisa telpon ke TUV di kota kita untuk jadwal ujian, kapan, dan dimana lokasi ujiannya.

6) Ujian Teori Tertulis

Ujian tulis SIM ini cukup mudah sebenarnya, tapi yang sulit adalah kita harus benar-benar paham teori menyetir, dan dari beberapa hasil simulasi ujian (ada di aplikasi) hanya sedikit melakukan kesalahan. Dari sekian ribu contoh soal yang dipelajari, di ujian yang sebenarnya hanya ada 30 soal saja.

Nah, tiap pertanyaan punya bobot poin tertentu (tiap soal 3-4 poin) dan kita hanya boleh melakukan kesalahan maksimal 10 poin (sekitar 3 soal). Ini yang bikin deg-degan. Jadi, sebelum benar-benar siap dengan ujian teori, harus pastikan sudah sedikit salah dalam simulasi ujian tertulisnya. Karena kalau kesalahan lebih dari 10 poin, berarti tidak lulus ujian dan harus mengulang (bayar lagi). Ujian teori ini wajib lulus, jadi bisa mengulang berkali-kali sampai lulus (perlu diingat, jarak waktu antara ujian dengan pembayaran, minimal 14 hari sebelumnya).

Ujian dilakukan di kantor TUV kota, dan waktunya cukup singkat. Hasil ujian akan segera dikabari, dan jika lulus, bisa langsung persiapan kelas praktik menyetir.

7) Praktik Kelas Menyetir

Kalau kita sudah lulus ujian teori, kita kembali ke Fahrschule untuk ikut kelas praktik menyetir. Kalau dari nol (belum bisa menyetir), paling tidak perlu minimal 20x pertemuan (tergantung kemampuan dan evaluasi pengajar). Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kalau sudah ada SIM mobil dari Indonesia tapi belum pernah menyetir di Jerman, perlu paling tidak 10x pertemuan. Kalau sudah pernah menyetir di sini dan paham aturan (nyetir pakai SIM Internasional), bisa hanya perlu 4x pertemuan. Setiap kali kelas praktik menyetir 1 jam pelajaran (sekitar 45 menit), biayanya 50 euro (ada yang 45-65 euro, tergantung nego dan Fahrschule). Pembayaran dilakukan per pertemuan praktik menyetir ke pengajar.

8) Ujian Praktik Menyetir

Jika pengajar sudah menganggap kita siap ujian praktik dan minim kesalahan, maka kita bisa langsung mendaftar untuk ujian praktik. Jadwal ujian disesuaikan dengan pihak Fahrschule dan penguji dari pihak TUV. Biaya ujian praktek terbagi menjadi 2: membayar ke Fahrschule dan TUV. Besarannya, 150 Euro ke Fahrschule dan TUV sebesar 116,93 Euro (tahun 2021). Untuk bisa lulus ujian praktik ini, harus tidak boleh ada kesalahan sama sekali, terutama yang fatal. Kalau kecil, mungkin masih dimaklumi (selama tidak banyak).

Nah, kalau dinyatakan lulus dari seluruh proses ujian, SIM akan langsung diberikan oleh penguji dan bisa langsung aktif. Saya baru paham kalau SIM itu sudah dicetak dan disiapkan oleh Stadhaus sejak kita mendaftar, namun baru diserahkan dan aktif ketika lulus ujian praktik. Jadi, semakin cepat proses kursus dan ujian dari awal sampai akhir, semakin cepat kita mendapat SIMnya.

Proses pengurusan SIM yang dilakukan suami saya kurang lebih hampir setahun (proses pengurusan syarat dan mendaftar Fahrschule pada September 2020, tapi baru lulus ujian praktek pada awal Oktober 2021). Alhamdulillah suami bisa lulus ujian teori dalam sekali percobaan, tapi untuk ujian praktik harus mengulang (jadi 2 kali ujian).

Untuk kelas praktik menyetirnya harus ikut 26 kali (lumayan banyak, terutama untuk persiapan H-1 ujian praktik selama 2x). Dan terkendala beberapa kali harus off kursus karena harus pulang ke tanah air, kondisi korona (aturan yang ketat), dan libur lainnya, sehingga sehabis off kursus, harus ulang dari awal lagi sebentar. Selain itu, walaupun sudah punya SIM mobil di Indonesia, tapi belum pernah menyetir dengan setir kiri di Jerman, dan tidak terbiasa dengan peraturan menyetir yang ada di sini. Jadi, memang perlu waktu dan beberapa kali kursus sampai tidak ada kesalahan fatal lagi (minimum kesalahan kecil).

Jadi bisa dikira-kira, biaya yang harus disiapkan untuk membuat SIM mobil Jerman sejak awal hingga akhir berkisar antara 1.500 – 2.500 Euro atau sekitar 25 – 40 juta rupiah (tergantung jumlah kelas praktik menyetir), dan waktunya paling tidak sekitar 6 bulan (paling cepat) – 1 tahun.

Jangan dibandingkan dengan Indonesia dalam hal biaya dan prosesnya. Menurut saya memang standar keselamatan pengemudi dan pengguna jalan di Jerman sangat ditekankan, sehingga proses pembelajaran teori dan praktik cukup ketat. Dan lagi, masa berlaku SIM ini 15 tahun, dan bisa digunakan secara internasional.

Kurang lebih itu pengalaman suami saya dalam mengurus SIM di Jerman. Semoga bisa memberikan gambaran dan selamat berjuang bagi yang hendak mengurusnya :). Feel free to contact or leave a comment for further questions.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 257

Trending Articles