Alhamdulillah, akhirnya saya sekeluarga bisa tiba di Bonn dengan selamat pada 7 Oktober 2017. Walau sudah dipersiapkan sejak berbulan-bulan yang lalu, keberangkatan kami ke Jerman ini bisa dikatakan cukup mendadak dikarenakan visa suami dan anak baru terbit menjelang jadwal kegiatan perkuliahan dimulai. Hal ini tentu berdampak pada rencana keberangkatan. Dari yang seharusnya tanggal 23 September, menjadi tanggal 6 Oktober 2017. Ini berarti kami hanya memiliki satu minggu persiapan dan finalisasi packing serta urusan-urusan lain sebelum berangkat.
Jika ditanya mengapa tidak disiapkan sejak jauh-jauh hari? Sudah. Tapi untuk memastikan apakah suami dan anak bisa berangkat bareng, kami harus menunggu keluarnya visa. Saya pribadi sudah menyiapkan barang bawaan sejak sebulan sebelumnya (visa saya terbit 25 Agustus).
Bagaimanapun siapnya, H-1 sebelum keberangkatan somehow kita masih harus bongkar pasang barang bawaan untuk memastikan mana barang-barang yang prioritas, yang juga sesuai dengan kapasitas bagasi yang didapatkan dari maskapai. Banyak printilan dan detail yang tidak boleh ketinggalan. Terlebih, barang-barang milik Zahra, walau kecil-kecil, tapi sangat banyak jenisnya.
Dari pengalaman ini, saya hendak berbagi cerita dan tips, apa saja yang perlu dibawa dan disiapkan sebelum berangkat terutama jika berangkatnya boyongan dengan pasangan dan anak.
- Pastikan Berapa Fasilitas Bagasi + Bawaan Kabin dan Ketentuannya dari Maskapai
Sebelum packing, pastikan berapa total berat dan jumlah tas/ koper yang diberikan gratis oleh maskapai. Jangan sampai saat di bandara kita harus membayar kelebihan barang bawaan.
Saat berangkat, saya menggunakan Turkish Airlines. Untuk kapasitas bagasinya sebagai berikut:
- Bagasi : per orang dewasa seberat 30 kg. Untuk bayi/ infant sebesar 10 kg + 1 stroller
- Kabin : per orang dewasa 1 tas kabin seberat 8 kg, dan 1 tas personal berukuran kecil
Untuk pengalaman kami, total berat bagasi yang bisa dibawa seberat 30 kg + 30 kg + 10 kg + 1 stroller plus kabin 8 kg + 8 kg + 3 hand carry, yang dikemas dalam 6 jenis tas/ koper di bagasi plus 5 tas di kabin (hahaha… mau pindahan rumah XD).
Terkait ketentuan dari Turkish Airlines, tiap barang di bagasi jika dimungkinkan maksimal beratnya 23 kg per piece agar tidak menyulitkan petugas yang mengangkat-angkat barang.
- Buat Daftar Barang Bawaan
Membuat daftar barang bawaan sifatnya wajib. Terutama karena terlalu banyak printilan keperluan, terutama buat si dedek bayi. Saran saya, buat daftar sedetail mungkin (nama barang dan jumlahnya).
Daftar bawaan ini dibagi menjadi beberapa bagian:
- Pakaian
- Alat Mandi
- Elektronik
- Alat makan dan dapur
- Bumbu dan makanan
- Obat-obatan
- Peralatan Bayi
Walaupun beberapa barang bisa dibeli di kota tujuan, tapi tetap saja ada hal-hal yang tidak bisa kita dapatkan dengan mudah. Misalnya: obat-obatan. Dari informasi yang saya dapatkan dari teman-teman di Jerman, obat-obatan tidak dijual sebebas di tanah air, dan ada prosedur yang cukup panjang untuk bisa berobat. Apalagi ada obat yang biasa dipakai kita, yang belum tentu cocok jika mengganti merk/ jenisnya, contohnya kalau saya balsem dan minyak kayu putih.
3. Gunakan Plastik Vacuum
Untuk memudahkan packing, suami mendapat tips dari teman untuk menggunakan plastik vacuum agar ruangan di koper bisa lebih banyak. Plastik vacuum ini bisa dibeli secara online atau di toko-toko perlengkapan seperti IKEA atau ACE Hardware. Ada beberapa ukuran plastik vacuum, disesuaikan saja ukurannya dengan ukuran koper kita.

4. Timbang Barang Bawaan
Menimbang barang bawaan baik untuk bagasi maupun di kabin hukumnya wajib supaya saat check in di bandara kita tidak perlu kelabakan bongkar pasang bagasi karena kelebihan muatan. Kalau ada modal lebih, bisa saja membayar kelebihan bagasinya. Tapi berhubung biasanya mahal, lebih baik dihitung secara cermat berat bawaannya :D.
Untuk menimbang, bisa menggunakan timbangan gantung khusus untuk traveling yang bisa dibeli secara online atau di toko-toko (saya beli di Ace Hardware). Bisa juga sih pakai timbangan badan, tapi agak repot kalau angka di timbangannya tertutup kopernya :D.

Jangan lupa beri selisih 1-2 kg, karena biasanya ada perbedaan berat saat ditimbang di rumah dengan di bandara. Saat di rumah, total berat barang kami sekitar 70 kg, tapi saat di bandara ada kelebihan sekitar 3 kg. Alhamdulillah, oleh petugasnya masih diberikan toleransi sehingga tidak perlu bayar kelebihannya
5. Pembagian Barang ke Koper
Saat packing, bagi rata jenis barang ke beberapa koper agar beratnya merata. Hal ini juga sebagai antisipasi jika ada pemeriksaan di bea cukai bandara asal/ tujuan dan antisipasi kalau ada bagasi yang hilang/ tersesat (semoga tidak).
Sementara itu dulu tips persiapan packingnya