Kata-kata ini terngiang terus di pikiran setelah berdiskusi dengan mbak Dita Pricille, kawan seperjuangan sekampus di bumi Formosa, siang tadi. Dan kemudian saya berpikir dan merasa, sepertinya hal ini semakin jarang kita temui di banyak sisi dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kota-kota metropolitan yang super sibuk.
Apa penyebabnya? Menurut saya salah satunya adalah kesibukan karena dikejar-kejar dengan waktu, dan juga kecintaan pada dunia yang berlebihan. Segala himpitan, mulai dari masalah ekonomi hingga kemacetan, secara tak sadar membuat manusia begitu individualisnya, dan menyebabkan seringkali kita lupa “memanusiakan manusia”.
Bagaimana cara termudah untuk memanusiakan manusia? Yaitu dengan tersenyum dan ucapkanlah terima kasih untuk segala sesuatu yang kita terima kepada siapapun. Perbanyaklah sabar, juga syukur.
