Quantcast
Channel: Sunu Family
Viewing all articles
Browse latest Browse all 257

[Share] Aplikasi Visa Studi S3 di Jerman

$
0
0

Alhamdulillah, aplikasi visa studi saya ke Jerman sudah diajukan pada Rabu 19 Juli 2017 lalu. Sebelum berhasil mengajukan visa ini, ada banyak kejadian dan drama yang penuh dengan adegan banjir air mata dan keringat.

Ikhtiar saya untuk bisa mengajukan visa bersama anak dan suami untuk family reunion akhirnya tidak berhasil. Tapi, pasti Allah ada rencana lain yang lebih baik. Untuk detail cerita dramanya akan saya tuliskan di postingan berikutnya, supaya esensi dari pengurusan visa studinya tidak tersamarkan. Hehehe….

Pengurusan visa studi di Jerman bisa dikatakan gampang-gampang susah. Pada prinsipnya, asalkan semua persyaratan terpenuhi, proses aplikasi di kedutaannya mulus tanpa halangan berarti.

Berikut ini adalah syarat untuk visa studi (khususnya S3) di Jerman. Dokumen disusun secara berurutan seperti di bawah ini (sesuai arahan Kedutaan per 19 Juli 2017) dan dibuat 2 rangkap:

  1. Foto Biometrik ukuran 3,5 x 4,5 cm sebanyak 2 lembar, background putih/ abu-abu muda (keterangan lengkapnya di SINI). Foto jangan dilem/ ditempel di formulir. Cukup dilampirkan di bagian depan formulir dengan paper clip.
  2. Formulir permohonan visa yang sudah diisi lengkap dan sudah ditandatangani (Unduh di SINI )
  3. Lembar Periksa Perjalanan Pasal 54 dan 55 yang sudah ditandatangani (Unduh di SINI )
  4. Letter of Acceptance (Surat penerimaan dari kampus)
  5. Letter of Guarantee/ Letter of Scholarship (Surat jaminan finansial)
  6. Terjemahan Bahasa Inggris Ijazah S1 dan S2
  7. Terjemahan Bahasa Inggris Transkrip Nilai S1 dan S2
  8. Fotokopi Ijazah Bahasa Indonesia S1 dan S2 (dilegalisir/ fotokopian dari legalisir)
  9. Fotokopi Transkrip Nilai Bahasa Indonesia S1 dan S2 (dilegalisir/ fotokopian dari legalisir)
  10. Motivation Letter (Dalam Bahasa Inggris/ Bahasa Jerman)
  11. Curriculum Vitae (Dalam Bahasa Inggris/ Bahasa Jerman)
  12. Sertifikat Kemampuan Bahasa (Bahasa Inggris: IELTS/ TOEFL IBT atau Bahasa Jerman)
  13. Fotokopi Polis Asuransi Perjalanan
  14. Fotokopi Paspor yang masih berlaku minimal 1 tahun. Paspor asli juga harus diserahkan untuk pengecekan dan pemrosesan. Setelah selesai, paspor akan dikembalikan
  15. Uang senilai 60 Euro dalam bentuk rupiah sesuai kurs pada hari itu (usahakan dengan uang pas). Saat saya mengajukan visa, kurs 60 Euro senilai dengan Rp 920.000,-

*Oh ya, untuk case saya karena hendak studi S3, dokumen fotokopi ijazah dan transkrip nilai S1 dikembalikan oleh petugas loket. Yang diambil hanya yang S2 saja.

Nah, berikut detail proses pengurusannya:

Buatlah Perjanjian Pengurusan Visa (Termin) Kedutaan Jerman (Online)

  • Jenis National Visa (Resident Permit). Perjanjian bisa dibuat di tautan INI.
  • Kita bisa memilih hari dan waktu yang tersedia.
  • Kita bisa membuat termin paling cepat 3 bulan sebelumnya.
  • Termin bisa dibatalkan paling tidak 24 jam sebelum jadwal termin (tautan pembatalan ada di email). Dan setelah dibatalkan, bisa mengajukan lagi jadwal yang lain (dalam kasus urus visa suami dan anak, saya sampai 3x mengubah jadwal karena tak kunjung mendapat apartemen keluarga)
  • Termin paling pagi adalah jam 7.30 dan paling siang jam 11.30.
  • Print email konfirmasi termin

Hari H Pengajuan Visa

  • Hadir paling lambat 30 menit sebelum jadwal visa/ termin. Saya memilih termin paling pagi (jam 07.30) dan stand by di depan kedutaan Jerman pukul 07.00. Pintu bagian konsuler kedutaan dibuka pukul 07.20.
  • Tunjukkan paspor dan print termin kepada petugas keamanan Kedutaan di pintu masuk.
  • Pengecekan barang dan badan. Untuk alat elektronik (HP, laptop, dll), akan disimpan di loker petugas keamanan dan tidak diperbolehkan dibawa ke dalam kedutaan.
  • Menuju lantai 2 ke bagian pengurusan visa (lewat tangga samping pos petugas keamanan)
  • Tunjukkan paspor dan serahkan print termin kepada satpam di ruang visa. Satpam akan mengecek kesesuaian termin dengan data kedutaan, kemudian baru duduk.
  • Satpam mengarahkan kita untuk menyusun berkas aplikasi visa studi sesuai urutan dokumen dengan arahan kedutaan (seperti list di atas).
  • Dalam menyusun berkas-berkas dokumen, gunakan paper clip saja, jangan di-staples/ hekter dan juga jangan diberi map.
  • Tunggu panggilan petugas loket. Untuk visa resident permit, ada di loket 4.
  • Setelah dipanggil, serahkan dokumen 2 rangkap (dengan urutan dokumen yang sama).
  • Petugas loket akan bertanya perihal keperluan visa, dan juga mengecek kelengkapan dokumen.
  • Apabila ada yang kurang sesuai, akan diberitahukan. Dan apabila ada dokumen yang tidak diperlukan, akan dikembalikan.
  • Pengambilan sidik jari kedua tangan
  • Jika sudah lengkap, petugas loket akan meminta biaya visa.
  • Setelah itu, dipersilakan duduk sambil menunggu proses visa diselesaikan.
  • Setelah selesai, akan diberikan lembar pengecekan data dan diminta untuk mengisi nama, email, nomor HP dan tanda tangan di lembar pengecekan tersebut.
  • Setelah selesai, kemudian paspor asli dikembalikan beserta kwitansi pembayaran visa.

WAKTU

  • Proses pengurusan visa bergantung ramai atau tidaknya pemohon. Saat saya ke sana, masuk ruang visa jam 07.30, bertemu petugas loket jam 07.50, selesai berkas jam 08.20. Lumayan, it takes 20 – 30 minutes to complete.
  • Untuk visa sendiri memerlukan waktu 6 – 8 minggu proses. Berkas akan dikirim langsung ke Imigrasi kota tujuan di Jerman. Apabila sudah 4 minggu, coba tanyakan progress visa via email kedutaan.
  • Jika sudah jadi, pemohon akan dikontak melalui email untuk penempelan visanya. Jangan lupa bawa paspor dan kwitansinya ya.

TIPS

  • Bawalah buku bacaan untuk menunggu giliran panggil visa
  • Lebih enak mengambil termin paling pagi, karena bisa lebih awal dan antrian tidak terlalu banyak
  • Jangan lupa membawa bolpoin sendiri untuk jaga-jaga
  • Bawa semua dokumen/ berkas asli dan juga rangkapan fotokopian dokumen untuk jaga-jaga.
  • Tempat fotokopian letaknya cukup jauh dari Kedutaan Jerman, dan biayanya lebih mahal. Pun kalau terpaksa harus fotokopi, bisa ke Grha Mandiri yang letaknya di seberang belakang Kedutaan.
  • Jawablah dengan tenang apabila ditanya petugas loket. Jangan emosi, apalagi ngeyel. Untuk memperkuat argumen, sampaikan berkas-berkas pendukung jika diperlukan.

Begitu secara garis besar pengalaman saya mengurus visa studi S3 di Jerman. Semoga bisa menjadi gambaran bagi teman-teman yang hendak mengajukannya.

Kalau ada yang hendak ditanyakan, feel free to ask :). Semoga sukses dan lancar 🙂

PS: Visa saya masih dalam proses, jadi deg-degan nunggu hasilnya XD. Bismillah



Viewing all articles
Browse latest Browse all 257

Trending Articles