Quantcast
Channel: Sunu Family
Viewing all articles
Browse latest Browse all 257

[Share] Hijrah dan Niat

$
0
0

hijrah

Manusia selalu dihadapkan dengan pilihan dalam setiap langkahnya. Termasuk ketika memutuskan untuk berhijrah. Hijrah di sini dapat diartikan secara luas, yaitu pindahnya ia menuju ke suatu tempat atau kondisi yang dianggap lebih baik. Entah karena alasan ekonomi, sosial, pendidikan maupun keamanan. Tulisan ini saya buat sebagai pengingat diri saya sendiri, yang sedang menjalani proses ikhtiar untuk ber”hijrah” karena alasan meraih pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Suatu ketika, hati saya diingatkan, untuk meluruskan niat dalam ikhtiar ini. Seharusnya, apa yang saya lakukan bukan hanya karena mengejar gelar, ambisi traveling keliling dunia (terselubung), mengejar jodoh (*eh) atau hal-hal lain yang sifatnya keduniawian semata. Seharusnya lebih jauh dari hal-hal tersebut, yaitu ikhtiar untuk lebih dekat pada-Nya dan menggapai ridho-Nya.

Kembali, saya harus merenungi dalam-dalam makna dan hikmah dari Hadist Arba’in pertama yang berbunyi:

“Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.”

(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naishaburi dan kedua kitab Shahihnya yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang).

Begitu juga dalam keseharian kita. Niat harus senantiasa dimurnikan, dan perbanyak memohon ampunan-Nya (istighfar). Mari, saling mengingatkan

Catatan :

Hadits ini merupakan salah satu dari hadits-hadits yang menjadi inti ajaran Islam. Imam Ahmad dan Imam syafi’i berkata : Dalam hadits tentang niat ini mencakup sepertiga ilmu. Sebabnya adalah bahwa perbuatan hamba terdiri dari perbuatan hati, lisan dan anggota badan, sedangkan niat merupakan salah satu dari ketiganya. Diriwayatkan dari Imam Syafi’i bahwa dia berkata : Hadits ini mencakup tujuh puluh bab dalam fiqh. Sejumlah ulama bahkan ada yang berkata : Hadits ini merupakan sepertiga Islam.

Hadits ini ada sebabnya, yaitu: ada seseorang yang hijrah dari Mekkah ke Madinah dengan tujuan untuk dapat menikahi seorang wanita yang konon bernama : “Ummu Qais” bukan untuk mendapatkan keutamaan hijrah. Maka orang itu kemudian dikenal dengan sebutan “Muhajir Ummi Qais” (Orang yang hijrah karena Ummu Qais).

Pelajaran yang terdapat dalam Hadits / الفوائد من الحديث :

  1. Niat merupakan syarat layak/diterima atau tidaknya amal perbuatan, dan amal ibadah tidak akan mendatangkan pahala kecuali berdasarkan niat (karena Allah ta’ala).
  2. Waktu pelaksanaan niat dilakukan pada awal ibadah dan tempatnya di hati.
  3. Ikhlas dan membebaskan niat semata-mata karena Allah ta’ala dituntut pada semua amal shalih dan ibadah.
  4. Seorang mu’min akan diberi ganjaran pahala berdasarkan kadar niatnya.
  5. Semua perbuatan yang bermanfaat dan mubah (boleh) jika diiringi niat karena mencari keridhoan Allah maka dia akan bernilai ibadah.
  6. Yang membedakan antara ibadah dan adat (kebiasaan/rutinitas) adalah niat.
  7. Hadits di atas menunjukkan bahwa niat merupakan bagian dari iman karena dia merupakan pekerjaan hati, dan iman menurut pemahaman Ahli Sunnah Wal Jamaah adalah membenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan.

Sumber Hadist dari SINI.



Viewing all articles
Browse latest Browse all 257

Trending Articles