Beberapa waktu lalu saya melihat gambar di atas di lini masa facebook saya. Salah seorang kawan men-share-nya dari fanpage pak Mario Teguh. Setelah membaca tulisannya, entah saya jadi “merasa tersindir” dan juga jadi teringat dengan beberapa kisah kawan saya.
Beberapa kali saya mendapati cerita; laki-laki yang perlahan tapi pasti, mundur, ketika tahu bahwa sang calon wanita adalah sosok wanita yang “lebih”. Entah baik dari sisi umur, pendidikan, ekonomi maupun aspek lainnya yang membuat ego sang lelaki tersebut jadi “terguncang”. Kawan-kawan saya yang “senasib” kerap kali mengalami kekecewaan ketika tahu alasan dibalik sebuah penolakan dalam berproses adalah karena latar belakang “kuat” tersebut. Tentu saja, wajar sebenarnya, ada rasa keder dan khawatir dengan “kelebihan” ini. Namun, tidakkah sebaiknya kita melihat kembali bagaimana esensi dari tujuan terciptanya ikatan suci, halal dan diberkahi Allah tersebut?
Maka, teruntuk mereka yang belum memiliki cukup keberanian (*instead of bilang penakut :p), renungkan, pikirkan serta istikharah-kan kembali baik-baik keputusan dalam memilih. Jangan hanya karena sang calon “lebih”, kemudian kalian mundur begitu saja sebelum memulainya dan memahaminya.
Again, I’m totally agree dengan nasihat pak Mario: “Wanita yang kuat menakutkan bagi laki-laki yang lemah, tapi sangat menarik bagi laki-laki yang jelas impian dan rencana hidupnya…” – Mario Teguh
Ah, mungkin memang begitu. Saya masih (dan selalu) percaya pada janji-Nya, akan ada seorang pemberani yang memahami esensi dari hubungan suci tersebut. Hope to see you in the right time and the right place, the brave one. Semoga….
