Bangkok, 05 Maret 2010
Ananta Samakhom Throne Hall, “Gedung Putih” ala Bangkok ini sangat mencolok keberadaannya karena bergaya arsitektur Eropa klasik di tengah-tengah kota Bangkok dengan arsitektur khasnya yang berwarna krem ato kuning.
Terletak di ujung jalan utama kota Bangkok, dari kejauhan tampak patung Raja Thailand V yang sedang menunggangi kuda, seolah-olah menyambut kedatangan para tamu yang hendak berkunjung ke gedung ini.
Oya, berdasarkan cerita Ajahn Apaporn (guru bahasa Thai-ku), gedung ini dibangun pada zaman pemerintahan Raja Rama V (awal abad 20, tahun 1900-an). Sepulangnya beliau dari perjalanan ke Eropa, beliau memerintahkan untuk membangun gedung ini dengan maksud menunjukkan pada dunia barat bahwa Thailand tidak kalah hebat dengan Eropa. Akan tetapi, beliau meninggal terlebih dahulu sebelum gedung ini selesai dibangun.
Gedung Ananta Samakhom yang dikelola oleh Queen Sirikit Foundation ini, sekarang berfungsi sebagai museum yang berisi koleksi keluarga kerajaan, berupa hadiah-hadiah ulang tahun mewah nan bernilai seni tinggi. Koleksi ini diberikan oleh berbagai pusat kerajinan yang ada di Thailand (kerajinan logam, ukir, lukis, dll) yang turut mendorong perekonomian masyarakat lokal Thailand.
Untuk masuk ke museum ini, kita harus menebus tiket seharga 150 Baht per orang untuk orang asing (1 Baht = Rp 300,-). Kata Ajahn-ku, klo orang asli Thailand bisa gratis masuk ke sini, tapi dengan persyaratan tertentu. Ada peraturan khusus dalam hal berpakaian. Diharapkan pengunjung memakai pakaian rapi (no jeans, no mini skirt, no sandal jepit).
Khususnya bagi wanita, pakaian bagian atas harus menutupi lengan dan dada, serta rok berada di bawah lutut. Apabila sudah terlanjur memakai pakaian yang tidak sesuai syarat, biasanya sebelum masuk gedung akan ada bagian peminjaman kain scarf dan “sarong” (semacam sarung). Begitu pula dengan prianya, pakaian diharapkan rapi dan tidak memakai topi saat masuk ke dalam gedungnya. Yang perlu diingat juga, pakailah sepatu atau sandal yang menutupi kaki. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kesopanan dalam berpakaian (intine kayak protokoler kalo mau ke istana kepresidenan).
En then, arsitektur dan desain interior gedung ini sungguh mencengangkan! Serasa di Eropa beneran :D. Aye jadi ngrasa kayak putri raja di cerita-cerita dongeng yang hendak menghadiri pesta dansa. he..he…
Berhubung penjagaan keamanan cukup ketat, kita tidak diperkenankan membawa kamera ataupun segala alat perekam lainnya ke dalam gedung. Barang-barang seperti tas akan dititipkan di loker sebelum pintu masuk. So, maapkan daku tidak bisa menampakkan gambar sisi dalam gedung.
Lanjut lagi…. Penjelasan mengenai segala karya seni yang ada di dalam gedung ini, digunakan media interaktif ber-headset. Jadinya cool abis deh…Tinggal tekan tombol angka sesuai dengan nomor yang tertera di koleksi museum. Dan beberapa saat kemudian, akan terdengar suara mas-mas atau mbak-mbak yang akan menjelaskan keterangan menganai koleksi yang dimaksud. Oya, ada pilihan berbagai macam bahasa, namun sayangnya bahasa Indonesia tak ada. he..he…
Berikut ini penjelasan yang ada di tautan lain.
Ananta Samakhom Throne Hall
The centerpiece of Bangkok’s own Champs D’Elysee, this impressive two-storey white marble palace sits at the end of Dusit’s long, wide Royal Plaza, a leafy ceremonial boulevard that’s often the focus of regal pomp and ceremony during royal celebrations. Ordered by King Rama V in 1907 and finished in the reign of King Rama VI, its neo-classical Renaissance architecture – particularly its central dome – dominate the scene just as Italian architects Mario Tamango and Annibale Rigotti intended. Following the 1932 coup it housed the first Thai parliament, but today its ornate interiors serve as a prestigious locale in which to court visiting dignitaries, hold state council meetings and royal occasions.
Inside is a stunningly beautiful central dome, under which the Royal Throne sits. Lining it and each of the six other domes’ walls are frescoes depicting Chakri Dynasty monarchs (painted by Galileo Chini). The long hall on the upper floor is embellished with embossed roman and floral patterns showing Renaissance and Baroque arts. Outside, visitors can find impressive views both from the large paved plaza in front of it (site of the annual Tropping of the Color in December, the Red Cross Fair in late March, as well as the King Rama V statue) or the trim gardens adjoining it with Vimanmek Mansion. On Children’s Day, in the second week of January each year, the grounds and interiors are more fully open to the public.
